Tuesday 22 August 2017

PETANI CENGKEH DI DESA TILENG BUTUH CAMPUR TANGAN PEMKAB MADIUN

Kepala Desa Tileng Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, Miratnu
FORUM JURNALIS MADIUN, DAGANGAN - Tanaman cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, tanaman ini tumbuh subur di daerah pegunungan dan dataran rendah yang banyak curah hujannya. Cengkeh dimanfaatkan antara lain sebagai rempah-rempah penyedap makanan dan bahan campuran rokok kretek. 

Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh tinggi 10 – 20 meter mempunyai daun lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya, tangkai buah pada awalnya berwarna hijau dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan di panen jika umur ± 7 tahun dan sudah mencapai panjang 1,5 – 2 cm.

Seperti halnya yang ada di desa Tileng Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, disalah satu penduduk yang bernama Bapak Nuri  selain menjadi perangkat desa beliau juga petani cengkeh. “ Rata-Rata 80 % penduduk  sini mempunyai tanaman cengkeh mas untuk menambah penghasilan ekonomi meskipun hanya 1 tahun sekali panen. “ Kata beliau kepada wartawan Metro Jatim hari senin ( 24/07/2017).

Bapak Nuri Dan Tanaman Cengkeh di kebun miliknya
Kepala Desa Tileng Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, Miratnu saat dikonfirmasi mengatakan “ Dengan jumlah penduduk  ± 1.500 Jiwa dan di bagi 3 dusun rata- rata mereka petani cengkeh karena tempat ini tidak bisa ditanami padi, sedangkan penjualannya mereka masih di ambil oleh para tengkulak – tengkulak, untuk harga cengkeh basah mereka membeli per kilo gram  ± Rp. 30.000,- sedangkan yang kering     ±  Rp. 100.000,-.

 “ Kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas terkait agar campur tangan membantu untuk membudidayakan tanaman cengkeh ini melalui pelatihan-pelatihan dari bibit sampai cara tanam yang baik supaya nanti bisa panen dengan hasil yang baik pula dan bisa menjadi produk unggulan desa sini serta  mengkoordiner untuk pemasarannya supaya tidak dijual kepada tengkulak-tengkulak ” lanjut beliau. (*)

Sumber Berita ; SKM Metro Jatim

0 komentar:

Post a Comment