Desa Candimulya Alokasikan DD Untuk Pembangunan Infrastruktur

FORUM JURNALIS MADIUN, DOLOPO - Agar mobilitas warga lancar sehingga bisa mendongkrak perekonomian lokal, Desa Candimulya, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun menggunakan Dana Desa (DD) untuk pembangunan infrastruktur jalan yang sudah rusak.....

BUMDes Desa Tambakmas Berdayakan Masyarakat Melalui Unit Usaha Cor Beton

FORUM JURNALIS MADIUN, KEBONSARI - Desa Tambakmas, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun merupakan desa yang menonjol dibidang pertanian dan holtikultura.......

Desa Mejayan Pembangunan Untuk Kesejahteraan Warga

FORUM JURNALIS MADIUN, MEJAYAN - Sebagai jantung Ibu Kota Kabupaten Madiun, desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dalam melaksanakan pembangunan desa .....

BUDIDAYA BIBIT IKAN GURAMI DI DESA SIDOREJO KECAMATAN KEBONSARI KABUPATEN MADIUN

FORUM JURNALIS MADIUN, KEBONSARI - Ikan Gurami merupakan ikan asli Indonesia dan berasal dari perairan daerah Jawa Barat. Ikan ini merupakan salah satu komuditi perikanan air tawar yang cukup tinggi .....

PETANI CENGKEH DI DESA TILENG BUTUH CAMPUR TANGAN PEMKAB MADIUN

FORUM JURNALIS MADIUN, DAGANGAN - Tanaman cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, tanaman ini tumbuh subur di daerah pegunungan dan dataran rendah yang banyak curah hujannya .....

Wednesday 30 August 2017

Desa Candimulya Alokasikan DD Untuk Pembangunan Infrastruktur

Kepala Desa Candimulya, Elya Widi Astuti, SE sedang meninjau pengaspalan jalan di Desanya
FORUM JURNALIS MADIUN, DOLOPO - Agar mobilitas warga lancar sehingga bisa mendongkrak perekonomian lokal, Desa Candimulya, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun menggunakan Dana Desa (DD) untuk pembangunan infrastruktur jalan yang sudah rusak.

Ditahun 2017 ini, ada beberapa titik yang sudah rampung pembangunannya seperti rabat jalan di RT. 9, Dusun Jatirejo. Rabat jalan dengan panjang 195 meter, lebar 2,5 meter dan ketebalannya 12 centimeter ini menelan dana sekitar Rp. 50 juta rupiah.

Saat ditemui, Setiyono, Kasun Ngendel menjelaskan, program pembangunan ini bisa dilaksanakan bermula dari Musyawarah Dusun (Musdus) dan dibawa ketingkat desa dan di tentukan melalui skala prioritas. "Jadi untuk proyek ditahun 2017 ini adalah hasil dari musyawarah ditajun 2016," ujarnya.

Selain di Dusun Jatirejo, Dusun Bulu juga dilaksanakan proyek pengaspalan jalan. Proyek ini bisa direalisasi dengan anggaran Rp. 100 juta diambilkan dari Dana Desa. "Selain itu pembangunan jalan juga dilaksanakan di Dusun Krajan, ninggal jalan PU. Perbaikan pun bervariasi mulai dari 0 hingga 50 persen," tegasnya.

Kasun Ngendel dan juga dipercaya menjadi Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) ini menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah karena kekompakan dari tim TPK "Kita  tidak bisa bekerja sendiri, kita butuh tim untuk berhasil," tegasnya.

Sementara, Elya Widi Astuti, SE, Kades Candimulya, mengatakan Desa Candimulya terdiri dari 5 Dusun dan hasil musyawarah dusun yang dirangkum di tingkat desa untuk tahun 2017 ini, Dusun Krajan mengajukan perbaikan aspal jalan. Untuk Dusun Sidowayah pengaspalan jalan sudah bisa direalisasi.

Selain itu, Dusun Bulu mengajukan perbaikan jalan dan drainase "Untuk Dusun Jatirejo mengajukan pengaspalan jalan dan rabat karena diliwati tonase berat. Sedangkan di Dusun Ngendel mengajukan drainase dan sekaran jalan sudah dihotmix," tegasnya.

Diharapkan, semua kebutuhan masyarakat bisa tercover sesuai dengan skala prioritas yang sudah ditetapkan. "Saya bangga, masyarakat Desa Candimulya sudah paham mana yang harus didahulukan sehingga memudahkan kita untuk mengatur pelaksaannya," pungkas Kades Candimulya. (*).

Sumber Berita ; Radar Indonesia

BUMDes Desa Tambakmas Berdayakan Masyarakat Melalui Unit Usaha Cor Beton

Kepala Desa Tambakmas, Sugeng Wibowo, S.Pd
FORUM JURNALIS MADIUN, KEBONSARI - Desa Tambakmas, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun merupakan desa yang  menonjol dibidang pertanian dan holtikultura. Namun setelah mendapatkan kucuran dana melalui Anggaran Dana Desa (ADD) yang dimasukan dalam program pemberdayaan masyarakat, Geliat usaha di Desa Tambakmas mulai terasa dengan munculnya industri rumahan yaitu Kue Manco dan Gula Merah (Gula Mangkok).

Pengembangan potensi desa terus dilakukan, melalui BUMDes, Desa Tambakmas membuka usaha dengan memproduksi cor beton. Saat ditemui diruangannya, Sugeng Wibowo, S.Pd, Kades Tambakmas mengatakan bahwa sebenarnya di Desa Tambakmas sudah banyak pengusaha cor beton, bahkan ada sekitar 7 pengusaha dan produksinya semua laku namun karena dirasa prospek usaha sangat dibutuhkan maka pihak desa menganggarkan melalui APBDes untuk penambahan pengadaan alatnya. "Usaha ini juga menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 5 orang," ujarnya.

Dilanjutkan, apalagi saat ini, Desa Tambakmas tengah mendapatkan Bantuan Khusus Kabupaten (BKK) untuk pembangunan irigasi di Dusun Sriket, maka produksi cor beton ini didropkan kelokasi tersebut. "Saat ini kami produksinya kami fokuskan untuk mengcover kebutuhan desa atau pembangunan irigasi," lanjutnya.

Kades Tambakmas menceritakan, pada awalnya unit BUMDes ini hanya punya 5 cetakan, karena dirasa mempunyai prospek yang menjanjikan, maka tahun ini ditambah lagi 5 cetakan yang dianggarkan melalui APBDes. "Sementara ini produksinya mencapai 40 biji per hari," tegas Sugeng Wibowo.

Diharapkan, unit usaha dari BUMDes ini bisa terus berkembang dan bisa menyerap tenaga lokal yang lebih banyak. Diharapkan pula hasil produksi ini akan ditawarkan ke desa-desa lainnya agar mau memakai produk dari Desa Tambakmas saat mengerjakan proyek irigasi didesanya. "Kami akan jaga mutu produksi sehingga layak digunakan apabila desa lain membutuhkan," pungkas Sugeng Wibowo, S.Pd, Kades yang murah senyum ini pada Media Radar Indonesia. (*).

Sumber Berita ; Radar Indonesia

Sunday 27 August 2017

Masyarakat Desa Sukorejo Antusias Ikuti Jalan Sehat HUT RI

FORUM JURNALIS MADIUN, SARADAN - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke - 72 tahun 2017, Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun menyelenggarakan acara jalan sehat bersama  yang dipusatkan di lapangan Desa Sukorejo, Minggu (27/8/2017).

Antusias warga pun meningkat, hampir semua warga ikut berpartisipasi, mulai anak-anak, remaja hingga orang tua. Sebelum jalan sehat dimulai, sejak  pukul. 06.00 WIB tampak masyarakat sudah mulai berkumpul di lapangan desa setempat dan melakukan pemanasan dengan mengikuti senam bersama. 

Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-72 menjadi momen penting untuk menjaga kekompakan dan kerukunan bersama di Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Selain menambah rasa nasionalisme, kegiatan jalan sehat bersama yang digelar ini diharapkan menjadi ajang warga dari anak-anak hingga orang tua untuk berpartisipasi dalam peringatan HUT RI dan menunjukkan kekompakan demi terjalinnya kerukunan bersama di Desa Sukorejo.

Sementara Kepala Desa Sukorejo, Kushadianto memberangkatkan langsung acara jalan sehat bersama tersebut dan langsung berbaur dengan masyarakat untuk menyusuri rute jalan sehat yang telah ditentukan oleh panitia. 

Acara jalan sehat bersama pun semakin meriah setelah para peserta sampai finis dengan membawa bendera merah putih yang dilekati kupon undian yang telah dibagikan oleh panitia di rute jalan sehat. Lebih meriah lagi setelah digelar pengundian door prize. Berbagai hadiah menjanjikan mulai dari mesin cuci, kulkas, sepeda, televisi, kipas angin, dan dispenser serta puluhan hadiah lainnya pun dibagikan kepada pemilik kupon dengan nomor undian yang beruntung. 

“ Semoga acara jalan sehat bersama ini berjalan lancar dan bisa menambah kerukunan bersama dan semoga acara seperti ini berlanjut di tahun depan menjadi lebih baik lagi, “ ungkap Kepala Desa Sukorejo, Kushadianto di hadapan puluhan peserta sebelum diberangkatkan. 

Menurut dia, di tahun yang akan datang, Pemerintah Desa Sukorejo juga berharap dapat menggelar kegiatan yang lebih baik sembari terus menjaga kekompakan dan kerukunan masyarakat Desa Sukorejo. 

“ Dengan adanya kegiatan  jalan sehat bersama ini diharapkan dapat mempererat persatuan dan kesatuan. Apalagi kegiatan ini diadakan untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 72, sesuai dengan temanya, Indonesia Kerja Bersama, kita kompak kerjasama menjalin kerukunan bersama, “ pungkasnya. (*).

Sumber Berita ; Jatim Pos

Friday 25 August 2017

Desa Mejayan Pembangunan Untuk Kesejahteraan Warga

Kepala Desa Mejayan, Titik Handayani
FORUM JURNALIS MADIUN, MEJAYAN - Sebagai jantung Ibu Kota Kabupaten Madiun, desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dalam melaksanakan pembangunan desa selalu memperhatikan untuk kepentingan bagi warganya, baik itu pembangunan infrastruktur fisik maupun dalam tata ruang pembangunan sarana dan prasarana lainya selalu difikirkan matang dan terencana.

Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan yang memiliki luas wilayah desa 273 hektar. Jumlah penduduk desa Mejayan sebanyak 5.250 jiwa yang terbagi dalam 5 dusun, yaitu dusun Sumber Suko, dusun Gendoman dan Mejayan, dusun Sanggrahan dan Ngrubahan, dusun Porong serta dusun Krunggahan. Letak geografis desa Mejayan yang berada dipusat Kabupaten Madiun sangat strategis. Batas wilayah desa Mejayan berbatasan dengan desa disebelah selatan desa Sidodadi sama desa Klecorejo, disebelah barat desa Pandean sama Kelurahan Bangunsari, disebelah timur desa Ngepeh sama desa Kaligunting, dan disebelah utara desa Bajulan sama Kelurahan Bangunsari.

Mayoritas penduduk desa tersebut bekerja sebagai PNS, Pedagang dan petani. Masyarakat Desa Mejayan memiliki beberapa olahan makanan yang dihasilkan dari UMKM,  sebagai penghasil produk olahan makanan, seperti ; Golang-galing, keripik tempe, kerupuk dan keripik usus.’’ Kata Kepala desa Mejayan, Titik Handayani.

Pembangunan Paving di Desa Mejayan
Lebih lanjut dikatakan Kepala Desa Mejayan, Titik Handayani , bahwa dalam pelaksanaan kegiatan Dana Desa ( DD ) tahap pertama untuk tahun 2017 ini desa Mejayan telah membangun untuk beberapa titik infrastruktur fisik, seperti ; Pembangunan Drainese 4 titik yang berlokasi didusun Krunggahan 1 titik, didusun Ngrubahan 1 titik, didusun Sanggrahan 1 titik dan didusun Mejayan 1 titik. Kemudian untuk pembangunan paving jalan dan pembangunan BUMDes.

Selain itu untuk membantu warga masyarakat desa yang tidak mampu, khususnya bagi masyarakat yang mempunyai rumah tidak layak huni ( RTLH ) desa Mejayan telah membangun 2 tempat RTLH yang berada didusun Gendoman satu rumah dan yang berada didusun Porong satu rumah.’’ Ujar Kepala desa Mejayan, Titik Handayani. 

Dengan adanya pembangunan yang bersumber dari DD ini sangat membantu sekali hasil yang dirasakan oleh warga masyarakat desa Mejayan, dulunya sebelum ada pembangunan seperti Drainese ini desa Mejayan sering untuk dijadikan langganan banjir apabila musim hujan, tetapi setelah ada pembangunan Drainese masyarakat sudah tidak kwatir lagi akan adanya banjir,’’ Tambahnya.

Kepala desa Mejayan, Titik Handayani , berharap Dana Desa itu nanti tidak hanya untuk sarana dan prasarana saja, akan tetapi juga bisa untuk digunakan pemberdayaan dan untuk meningkatkan SDM warga desa Mejayan yang sesuai dengan visi dan misinya. Pembangunan desa skala prioritas desa, yang hasilnya bisa untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warganya.’’(*).   
   
Sumber Berita ; Lensa Nasional

Tuesday 22 August 2017

BUDIDAYA BIBIT IKAN GURAMI DI DESA SIDOREJO KECAMATAN KEBONSARI KABUPATEN MADIUN

Kepala Desa Sidorejo Kecamatan Kebonsari, Ana Setyawati
FORUM JURNALIS MADIUN, KEBONSARI - Ikan Gurami merupakan ikan asli Indonesia dan berasal dari perairan daerah Jawa Barat. Ikan ini merupakan salah satu komuditi perikanan air tawar yang cukup tinggi dilihat dari permintaannya yang cukup besar dan harganya yang relatif tinggi di bandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan Mas,Nila,dan Tawes serta merupakan salah satu sumber protein yang cukup tinggi. 

Bagi masyarakat umum ikan ini di pandang dan biasanya di sajikan pada acara-acara penting oleh sebab itu tidak mengherankan apabila ikan Gurami menjadi salah satu komuditi unggulan di sektor perikanan air tawar. Umumnya budidaya  ikan Gurami masih di laksanakan oleh masyarakat dengan tehnologi semi sensitif. 

Masa pemeliharaannya relatif lama sehingga di lakukan dalam beberapa tahapan yaitu tahap pembenihan,tahap pendederan,dan tahap pembesaran di mana pada masing-masing tahapan menghasilkan produk yang dapat di pasarkan secara tersendiri.

Bapak Edi Sujarwo Beserta Kolamnya
Seperti halnya yang di lakukan oleh Bapak Edi Sujarwo yang ada Dusun Jomblang Rt 8,Rw IV di Desa Sidorejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun,beliau hanya mampu membudidayakan pembenihan dan pembesaran selama 2-3 bulan untuk di pasarkan padahal usahanya ± sudah 7 tahunan.

“ Karena terkendala modal usaha maka saya hanya bisa membeli telurnya saja mas untuk di tetaskan dan itupun pesan telurnya dari daerah Kota Purwakarta.untuk telur Gurami per paket dengan jumlah 10.000 telur dengan harga Rp 400.000,- sedangkan untuk pemasarannya bibit Gurami umur 2-3 bulan saya masih di ambil para tengkulak dengan harga Rp 700,- per ekor.” Kata Edi Sujarwo.

Kepala Desa Sidorejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun Ibu Ana Setyawati saat di konfirmasi Hari Senin ( 31/7/2017 ) mengatakan Dengan jumlah penduduk  ± 4.000 jiwa dan di bagi 5 Dusun banyak sekali UMKM – UMKM di desa sini seperti Budidaya Bibit Ikan Gurami dan untuk ke depannya Pemerintah Desa akan memberikan fasilitas-fasilitas saja, karena selama ini belum ada UMKM  -UMKM yang terkoordiner untuk membentuk suatu kelompok.

" Maka dari itu kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas terkait agar membantu memberikan Pelatihan – Pelatihan, tambahan Modal Usaha, Alat – Alat Produksi, serta Pemasarannya agar mereka bisa bersaing dan di kenal dengan Daerah –Daerah serta tidak menutup kemungkinan akan menjadikan tambahan Ekonomi bagi masyarakat kami, " pungkasnya.   ( * )

Sumber Berita  ; SKM Metro Jatim

PETANI CENGKEH DI DESA TILENG BUTUH CAMPUR TANGAN PEMKAB MADIUN

Kepala Desa Tileng Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, Miratnu
FORUM JURNALIS MADIUN, DAGANGAN - Tanaman cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, tanaman ini tumbuh subur di daerah pegunungan dan dataran rendah yang banyak curah hujannya. Cengkeh dimanfaatkan antara lain sebagai rempah-rempah penyedap makanan dan bahan campuran rokok kretek. 

Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh tinggi 10 – 20 meter mempunyai daun lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya, tangkai buah pada awalnya berwarna hijau dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan di panen jika umur ± 7 tahun dan sudah mencapai panjang 1,5 – 2 cm.

Seperti halnya yang ada di desa Tileng Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, disalah satu penduduk yang bernama Bapak Nuri  selain menjadi perangkat desa beliau juga petani cengkeh. “ Rata-Rata 80 % penduduk  sini mempunyai tanaman cengkeh mas untuk menambah penghasilan ekonomi meskipun hanya 1 tahun sekali panen. “ Kata beliau kepada wartawan Metro Jatim hari senin ( 24/07/2017).

Bapak Nuri Dan Tanaman Cengkeh di kebun miliknya
Kepala Desa Tileng Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, Miratnu saat dikonfirmasi mengatakan “ Dengan jumlah penduduk  ± 1.500 Jiwa dan di bagi 3 dusun rata- rata mereka petani cengkeh karena tempat ini tidak bisa ditanami padi, sedangkan penjualannya mereka masih di ambil oleh para tengkulak – tengkulak, untuk harga cengkeh basah mereka membeli per kilo gram  ± Rp. 30.000,- sedangkan yang kering     ±  Rp. 100.000,-.

 “ Kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas terkait agar campur tangan membantu untuk membudidayakan tanaman cengkeh ini melalui pelatihan-pelatihan dari bibit sampai cara tanam yang baik supaya nanti bisa panen dengan hasil yang baik pula dan bisa menjadi produk unggulan desa sini serta  mengkoordiner untuk pemasarannya supaya tidak dijual kepada tengkulak-tengkulak ” lanjut beliau. (*)

Sumber Berita ; SKM Metro Jatim

PKK DESA BENER CIPTAKAN HOME INDUSTRI PANGAN OLAHAN

Sekdes Sri Suyani dan Waka PKK Desa Bener, Siti Rohmatun  menunjukkan Kue Lekker Holland produksinya
FORUM JURNALIS MADIUN, SARADAN -  Perekonomian merupakan ujung tombak kelangsungan hidup dan kehidupan khususnya dalam suatu keluarga. Apabila perekonomian mapan dapat dipastikan kondisi keluarga akan aman. Era globalisasi saat ini, ekonomi keluarga tidak hanya dibebankan kepada suami selaku kepala keluarga namun istri diharapkan mampu mengimbangi dalam rangka menciptakan keluarga sejahtera dengan taraf ekonomi mapan. Untuk perlu adanya terobosan dengan melakukan pembinaan dan pelatihan bagi kaum ibu.

Seperti  yang terjadi di Desa Bener Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun, dengan penduduk kurang lebih 2700 jiwa yang tersebar di lima dusun yakni Bener, Kedung Dang, Borok, Boto Mulyo dan Siwalan. Kaum ibu yang tergabung dalam PKK Desa Bener mencoba melakukan terobosan dengan mengundang Balai Latihan Kerja ( BLK ) Kabupaten Madiun untuk memberikan pembinaan dan pelatihan khususnya dibidang pangan olahan.

Kepala Desa Bener, Sukidi mengatakan peran serta ibu-ibu dalam rumah tangga tidak hanya dalam urusan dapur, sudah saatnya bangkit untuk membantu penghasilan suaminya. Kalau ibu-ibu dapat memperoleh tambahan penghasilan, hal ini akan sangat membantu  mengatasi masalah ekonomi dalam keluarga.

“ Dengan adanya pelatihan tersebut,, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian keluarga “ kata Sukidi.

Ditambahkan, mayoritas penduduk Desa Bener bermatapencaharian sebagai petani dan buruh tani. Sedangkan para ibu-ibu bekerja di sawah hanya pada saat musim tanam dan panen. Masih banyak waktu luang yang perlu dimanfaatkan. Yakni mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi keluarga khususnya dan masyarakat pada umumnya.

“ Muara akhir dari kegiatan tersebut adalah menciptakan home industri rumah tangga “ tambah Kades dua periode tersebut.

Wakil Ketua PKK Desa Bener, Siti Rohmatun menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan  program PKK. Dengan mendatangkan tutor dan narasumber dari Balai Latihan Kerja ( BLK ) Kab. Madiun kedepan diharapkan dapat memberikan nilai tambah baik pengetahuan maupun penghasilan.

“ Pesertanya diambilakn dari masing-masing dusun sebanyak 3 orang  “ jelas Siti Rohmatun.

Dikatakan, kegiatan terebut akan dilaksanakan selama 40 hari kerja dengan materi yang berbeda-beda. Pada minggu pertama dilatih cara membuat kue Lakker Holland. Untuk berikutnya akan memanfaatkan bahan-bahan yang banyak terdapat didesa seperti pisang, umbi-umbian (ketela dan kentang) untuk dijadikan produk pangan olahan seperti donat dan lain sebagainya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekdes Sri Suyani, dengan adanya pelatihan tersebut tentunya akan membawa hasil yang positif. Selain memanfaatkan bahan-bahan olahan yang ada didesa juga akan menciptakan lapangan kerja baru sehingga kedepan roda perekonomian masyarakat desa Bener akan meningkat.  

“ Kami request untuk buah pisang dapatnya dijadikan sebagai kue Bollen yang mempunyai nilai jual tinggi “ kata Sekdes Sri Suyani.

Lebih lanjut dikatakan, untuk pasar dari hasil produksinya sementara masih memenuhi pesanan warga setempat seperti halnya hajatan atau jamuan untuk tamu. Kedepan akan dipasarkan di otlet otlet jajanan dan swalayan yang ada di Kabupaten Kota Madiun. Sedangkan harga untuk lekker Holland dijual 20.000 rupiah per bungkus. (*)

Sumber Berita ; Realita Masyarakat

Tingkatkan Keselamatan Siswa, Desa Sareng Rehab Gedung Sekolah TK


Kepala Desa Sareng, Budiono (kanan) bersama Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa sareng
dilokasi pembangunan rehab gedung TK Desa setempat.
FORUM JURNALIS MADIUN, GEGER - Guna meningkatkan keselamatan dan keamanan pada anak sekolah khususnya pada anak-anak diusia masih kecil perlu mendapatkan perhatian khusus, baik itu dari guru pengajar, lingkungan sekolah maupun pada pemerintahan desa. Apalagi kalau gedung sekolah itu terletak dipinggir jalan raya, kewaspadaan dan kekwatiran para orang tua wali murid terhadap keselamatan pada anaknya sangatlah tinggi. 

Untuk itu Pemerintahan Desa Sareng, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun sangatlah perduli terhadap anak-anak sekolah terutama pada anak sekolah Taman Kanak-kanak ( TK ). Pasalnya, guna menindak lanjuti kegelisahan para orang tua wali murid TK Sareng 01 ini desa Sareng telah merehab gedung sekolah TK yang berlokasi di pertigaan jalan raya antara jalan Slambur menuju jalan ke desa Segulung.’’ Ujar Kepala Desa Sareng, Budiono.
Rehab gedung sekolah TK Sareng 01 ini dibangun karena kondisinya
sekolah sudah rusak dan kayunya sudah rapuh karena dimakan usia.
Lebih lanjut dijelaskan Kepala Desa Sareng, Budiono , bahwa Desa Sareng yang berbatasan dengan desa sebelah utara desa Kepet, disebelah timur hutan Perhutani, disebelah selatan desa Ketandan dan disebelah barat desa Geger. Jumlah penduduk desa Sareng sebanyak 2.900 jiwa yang terbagi dalam 2 dusun, dusun Sareng dan dusun Gulunan. 

Selain untuk menjaga keamanan para anak-anak sekolah TK, gedung sekolah TK Sareng 01 ini dibangun karena kondisinya sekolah sudah rusak dan kayunya sudah rapuh karena dimakan usia. Dulunya gedung sekolah TK 01 Sareng ini bekas kantor desa, dan dibangun mulai tahun 1978. Jadi sudah waktunya untuk direhab dan diperbaiki demi untuk kenyamanan anak-anak dalam belajar, apalagi lokasinya sekolah ini dipertigaan jalan raya tentunya kendaraan sangat ramai.

‘’Rencana untuk rehab gedung sekolah TK Sareng 01 ini akan dirubah, yang dulunya TK ini menghadap ke Utara, nantinya akan dirubah menghadap ke barat, sehingga sekolah ini mempunyai halaman untuk fasilitas bermain anak-anak. Dengan luas tanah kurang lebih 12 meter dengan panjang tanah 50 meter. Jumlah siswa TK Sareng 01 ini untuk kelas 0 kecil sebanyak 25 anak, sedangkan untuk TK kelas 0 besar sebanyak 21 anak dengan guru pengajar 2 orang. Yang nantinya gedung sekolah TK Sareng 01 ini juga akan ditambah dengan TK play group.’’ Ungkap Kepala Desa Sareng, Budiono.

Selain untuk pembangunan rehab gedung sekolah TK Sareng 01, anggaran Dana Desa ( DD ) yang bersumber dari Anggran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) Tahun 2017 ini untuk membangun infrastruktur desa, seperti untuk pembangunan peningkatan jalan desa atau jalan Holmic, pembangunan lapen di Rt 2 dan Rt 8, pembangunan Drainese di Rt 9, Rt 11, Rt 12 dan Rt 15 masing-masing 1 titik dan pembangunan talut penahan tanah ( TPT ) yang berada di Rt 10. Kemudian untuk penguatan penambahan modal BUMDes.

Kepala desa Sareng, Kecamatan Geger, Budiono , berharap agar pembangunan infrastruktur desa Sareng bisa segera terpenuhi, dan untuk peberdayaan masyarakat desa bisa lebih maju, sehingga bisa meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat lebih baik dan untuk mesejahterakan masyarakat desa Sareng.’’ Pungkasnya. (*).

Sumber Berita ; Lensa Nasional 

Bangun Infrastruktur Jalan Desa Dolopo Untuk Tingkatkan Perekonomian Warga

Kepala Desa Dolopo,Sayekti sedang mengawasi pembangunan jalan di Desanya.
FORUM JURNALIS MADIUN, DOLOPO -  Untuk memperlancar pengguna transpotasi jalan warga Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun membangun beberapa Infrastruktur  fisik di wilayah desa, seperti pengaspalan jalan, Pembangunan jalan rabat beton, pembangunan saluran air ( Draineser ) dan pavlingisasi untuk halaman lumbung desa yang di anggarkan dari Dana Desa ( DD ) Tahun 2017 yang bersumber dari  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ). Sekarang ini pengaspalan jalan yang berada di desanya ini sudah dalam pengerjaan,’’ ungkap Kepala Desa Dolopo, Sayekti.  
      
Desa Dolopo yang mempunyai luas wilayah 377.14 hektar ini dengan jumlah penduduk  sebanyak 9.400 jiwa yang terbagi dalam 3 Dusun, Dusun Krajan, Dusun Sidorejo dan Dusun Kebondalem. Letak geografis desa Dolopo berbatasan dengan desa disebelah utara Kel.Bangunsari dan Kecamatan Geger, disebelah timur desa Glonggong dan desa Candimulyo, disebelah selatan desa Glonggong, dan disebelah barat desa Doho dan desa Sukorejo, Kecamatan Kebonsari. Desa Dolopo ini perlu dilakukan perbaikan jalan maupun pembangunan lainya.’’ Kata Kepala Desa Dolopo, Sayekti .

Kepala Desa Dolopo,Sayekti bersama Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) sedang mengawasi pembangunan jalan di Desanya.
Lebih lanjut dikatakan Kepala Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Sayekti,  bahwa kegiatan DD tahap pertama tahun ini digunakan untuk pembangunan fisik, pembangunan aspal jalan 2 titik yang berada didusun Krajan dan dusun Sidorejo, pembangunan rabat jalan beton penghubung jalan desa sebanyak 1 titik, pembangunan draineser didusun Kebundalem wetan dengan panjang 210 meter ditambah swadaya masyarakat dan pembangunan pavlingisasi untuk halaman lumbung desa. 
 
Kepala Desa Dolopo, Sayekti , berharap Semoga dengan adanya pembangunan yang berada di desanya ini bisa merubah desa Dolopo menjadi lebih maju dan bisa memperlancar transpotasi jalan, Sehingga bisa untuk meningkatkan perekonomian warganya. Karena pembangunan jalan yang berada di desanya adalah prioritas utama dalam sekala pembangunan, Hal ini sesuai dengan aspirasi masyarakat desa Dolopo yaitu, terciptanya desa Dolopo yang aman dan sejahtera. 

Meningkatkan taraf hidup masyarakat, menciptakan keamanan dan kerukunan, menciptakan pemerintahan desa yang transparan dan demokratis, menciptakan derajat dan kesehatan masyarakat, dan meningkatkan sarana dan prasarana desa.’’ Pungkasnya.(*).  

Sumber Berita : Lensa Nusantara

Pembangunan Infrastruktur Skala Utama Desa Banaran

Pembangunan  saluran air ( Drainase ) di Desa Banaran, Kecamatan Balerejo.
FORUM JURNALIS MADIUN, BALEREJO - Semangat untuk membangun Desa dan meningkatkan perekonomian masyarakat selalu diapresiasikan oleh Desa Banaran, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Pasalnya, Desa Banaran saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan desa, lewat Dana Desa (DD) tahun 2017 yang bersumber dari APBN dan sudah dilaksanakan untuk pembangunan pada saluran air ( Drainase ).

Desa Banaran yang mempunyai luas wilayah 170 hektar lebih ini terbagi dalam 2 dusun, dusun Kedungmuni dan dusun Banaran. Desa Banaran mempunyai jumlah penduduk sebanyak 1.464 jiwa, sedangkan letak geografis desa Banaran berbatasan dengan sebelah utara Desa Pacinan, Sebelah barat Kabupaten Ngawi, Sebelah selatan desa Sogo, dan disebelah timur desa Kedungrejo. 

Mayoritas penduduk desa tersebut bekerja pada sektor pertanian,  selain itu Desa Banaran juga mempunyai potensi sebagai produksi tempe yang dijadikan produk unggulan desa.

Kepala Desa Banaran, Kecamatan Balerejo, Hariyono mengatakan, bahwa untuk tahun ini desa Banaran telah melaksanakan pembangunan infrastruktur di beberapa titik yang berada didesanya, Seperti pembangunan saluran air ( Draineser ) yang berlokasi di dusun Banaran Rt 01 dan Rt 02 yang panjangnya mencapai 261 meter. Sedangkan pebangunan Draineser yang berada di dusun Kedungmuni dengan panjang 149 meter.

Lebih lanjut dikatakan Kepala Desa Banaran, Hariyono, bahwa tujuan pembangunan Draineser ini selain untuk memperlancar pada saluran air juga untuk pembatas jalan dengan tanah pekarangan milik warganya, sehingga batas jalan itu nanti tidak berubah-ubah dan jalanya tidak akan longsor lagi.

Kepala Desa Banaran, Hariyono berharap, dengan adanya pembangunan yang berada didesanya ini bisa membawa kemajuan desa, serta bisa untuk  meningkatkan perekonomian masyarakat desa Banaran. Desa Banaran sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten Madiun untuk ikut membantu dalam perbaikan jalan, karena desa Banaran ini juga sebagai penyangga Ibu Kota Kabupaten Madiun.’’ Pungkasnya . ( * )

Sumber Berita ; Lensa Nusantara

Saturday 19 August 2017

KWARCAB KOTA MADIUN GELAR PESTA SIAGA DAN PENGGALANG

Lomba Pionerring, LCC dan Daur Ulang dalam Kegiatan Pesta Siaga Kwarcab Kota Madiun
FORUM JURNALIS MADIUN –  Pramuka Siaga adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur 7 – 10 tahun. Disebut  Pramuka Siaga karena sesuai kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia yaitu ketika rakyat Indonesia menyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan.

Gerakan Pramuka sebagai wadah para pramuka untuk melaksanakan kepramukaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan menarik yang mengandung unsur-unsur pengetahuan dan pendidikan. Organisasi Gerakan Pramuka adalah salah satu organisasi independen yang tidak terlibat dalam politik  dan terbukti membawa kemaslahatan.

Seperti yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Madiun pekan kemarin, Sabtu (19/8) dengan menggelar Pesta Siaga sebagai ajang lomba antar anggota Pramuka Siaga yang ada di Kota Madiun dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke 56 dan HUT RI ke 72 tahun. Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang dilkaksanakan oleh Kwarcab Kota Madiun.

Koordinator Panitia dan Lomba, Slamet Hariyadi mengatakan bahwa digelarnya kegiatan pesta siaga selain sebagai ajang silaturahmi antar sesama anggota Pramuka juga untuk mengetahui perkembangan dan kemampuannya melalui kompetisi perlombaan. Sepeti lomba pionerring, daur ulang dan lomba cerdas cermat.

Lomba pionerring ( permainan tali dan tongkat ) misalnya, nilai pendidikannya adalah kekompakan, kerjasama, kepercayaan dan kejujuran karena tidak didampingi oleh pembinanya
“ Inilah yang kita harapkan kedepan untuk membentuk generasi muda yang jujur dan tangguh “ kata Hariyadi.

Untuk Lomba Cerdas Cermat ( LCC ) masih menurut Hariyadi untuk mengasah kemampuan dan daya ingat tentang nilai-nilai sejarah bangsa. Mereka diberikan soal-soal sejarah perjuangan bangsa. Sedangkan untuk lomba Daur Ulang, mengajarkan dan mendidik peduli terhadap lingkungan dan sampah. Trampil dalam memilih dan memilah sampah berguna dan yang tidak. Sehingga mereka suka dan terbiasa dengan kebersihan dan disiplin untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“ Dengan bekal ketrampilan, ketangkasan dan kecakapan, melalui lomba tersebut agar dapat  mendorong untuk lebih mampu dan mengerti makna berorganisasi dan berempati serta lebih kreatif dan inovatif“ tutur Hariyadi yang juga menjabat sebagai sekretaris Kwarcab Kota Madiun.

Pihaknya berharap hendaknya Pramuka menjadi pilihan pertama sebelum kegiatan yang lain. Banyak pemimpin-pemimpin bangsa yang awalnya dari Pramuka. Ini salah satu bukti bidikan Gerakan Pramuka dalam upaya mencetak kader penerus bangsa yang handal dan special troup.
“ Cintailah pramuka karena pramuka akan menjadikan kalian pemimpin-pemimpin bangsa yang diharapkan oleh masyarakat dan Negara “ pesannya. 

Diinformasikan bahwa selain kegiatan Pesta Siaga, Kwarcab. Kota Madiun juga menggelar Lomba untuk anggota Pramuka Penggalang SD dan SMP yang dilaksanakan pada Senin-Selasa (21-22/8) bertempat di lapangan Gulun Kota Madiun.  Untuk Penggalang SD akan diberikan materi lomba yaitu Tapak Tenda Lengkap dan PBB, sedangkan untuk Penggalang SMP materi lombanya adalah Tapak Tenda Lengkap dan Yel-Yel. (her).

Sumber Berita : Realita Masyarakat

Friday 18 August 2017

Tingkatkan Pendidikan Anak-Anak, Desa Banyukambang Bangun Gedung PAUD

Kepala Desa Banyukambang, Tukiran (kanan) beserta Perangkat Desa
memantau proyek pembangunan infrastruktur di desanya
FORUM JURNALIS MADIUN, WONOASRI - Guna meningkatkan pendidikan pada anak-anak usia dini untuk itu Pemerintahan desa Banyukambang, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun telah membangun gedung baru untuk sekolah PAUD. Pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )  didirikan dilokasi di samping dekat kantor desa Banyukambang dengan volume bangunan lebar 7 meter dan panjangnya mencapai 9 meter.

 " Pembangunan gedung sekolah PAUD untuk anak-anak didesanya ini yang dianggarkan dari Dana Desa ( DD ) tahap pertama, " Kata Kepala Desa Banyukambang, Tukiran.

Lebih lanjut dikatakan Kepala Desa Banyukambang, Tukiran , bahwa dengan banyaknya perkembangan anak-anak yang usianya masih kecil didesanya membuat perhatian khusus dari pemerintah desa Banyukambang untuk mendirikan bangunan gedung sekolah tersendiri. Sekarang ini jumlah siswa PAUD sudah mencapai 25 anak dengan didampingi oleh 2 guru pengajar.

Selain pembangunan gedung sekolah PAUD desa Banyukambang yang mempunyai luas wilayah desa 158,12 hektar ini terbagi dalam 3 dusun, dusun Banyukambang 1, dusun Banyukambang 2 dan dusun Pandusit.  Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.720 jiwa lebih, desa Banyukambang juga membangun beberapa titik infrastruktur fisik lainya yang dianggarkan dari DD tahap pertama yang bersumber dari APBN Tahun 2017.’’ Tutur Kepala Desa Banyukambang,  Tukiran.

Pembangunan infrastruktur fisik ini hampir merata diwilayah desa Banyukambang, seperti pembangunan draineser di Rt 3 Kasun 1, pembangunan draineser di Rt 8 Kasun 2, pebangunan draineser di Rt 10 dan Rt 11 Kasun 3 dan juga membangun talut penahan tanah ( TPT ) yang berada di Kasun 1.

Kepala Desa Banyukambang, Tukiran , berharap dengan adanya pembangunan Infrastruktur  baik itu sekolahan maupun pembangunan draineser yang dianggarkan dari DD didesanya semoga hasilnya bisa mampu dinikmati oleh warganya, anak-anak bisa menempuh jenjang pendidikan dengan sarana yang memadai sehingga bisa untuk meningkatkan mutu pendidikan di desanya.

Dan untuk pembangunan infrastruktur lainya juga semoga bisa dirasakan oleh warga desa Banyukambang sehingga bisa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Banyukambang.’’ Pungkasnya. (*).

Sumber Berita : Lensa Nusantara   

Tuesday 15 August 2017

Bupati Madiun Muhtarom : Kades Tak Perlu Takut Kelola DD

Wakil Bupati Madiun, H. Iswanto (kiri) dan Bupati Madiun, H. Muhtarom (kanan).
FORUM JURNALIS MADIUN - Bupati Madiun, H. Muhtarom, S.Sos menghimbau khususnya kepada para Kepala Desa di Kabupaten Madiun untuk tidak takut mengelola Dana Desa atau DD. Hal tersebut ditegaskan oleh Bupati Muhtarom dengan catatan para Kades selalu bekerja secara Normatif. Dana DD harus jelas pemanfaatannya dan harus dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini menurut Muhtarom juga sudah dipertegas dengan surat yang telah diberikan kepada para kepala desa se-Indonesia untuk benar - benar mentaati aturan pemanfaatan Dana Desa. Tentunya termasuk dana dana yang lainnya seperti dana ADD , Dana Perimbangan dan BKK.

Sementara itu Bupati Muhtarom menegaskan terkait kegelisahan yang dialami oleh para Kades di Kabupaten Madiun pasca adanya Operasi Tangkap Tangan atau OTT terhadap Kades Kranggan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun untuk tidak perlu gelisah senyampang sudah bekerja secara normatif. Menurut Muhtarom kejadian di Desa Kranggan karena memang Kades tidak benar. Kalau sudah bekerja dengan benar pasti tidak terjadi apa - apa. Kalau masih ada Kades yang ketakutan , berarti ketakutan mereka itu juga Tanda Petik. Seperti dijajaran pemerintah daerah sendiri, Bupati Muhtarom selalu menghimbau untuk tidak perlu takut ketika sudah bekerja secara normatif. 

Seperti diketahui beberapa waktu yang lalu Team Satgas Saber Pungli melakukan operasi tangkap tangan terhadap Kades Kranggan Kecamatan Geger Sriyono. Penangkapan tersebut diduga Kades Sriyono telah meminta uang atau menerima uang Bantuan Keuangan Khusus ( BKK ) dan ADD / DD sebanyak 7 kali dalam Tahun 2017 yang jumlahnya mencapai 55 juta lebih. Menanggapi hal tersebut Bupati Madiun Muhtarom menyatakan belum menerima laporan dari kepolisian. Bupati Muhtarom  Terkait status tersangka yang telah ditetapkan, Bupati menyatakan bahwa hal tersebut bisa ditanyakan ke  Inspektur atau BKD kaitannya dengan PP No 53 Tahun 2010. Kemungkinannya akan diberhentikan sementara nantinya sesuai status Tersangka yang melekat. (*). 

Sumber Berita :   Surabaya News Week

Tuesday 8 August 2017

Desa Doho, Dolopo Kabupaten Madiun Prioritaskan Infrastruktur Untuk Kebutuhan Warga

Kepala Desa Doho, Kecamatan Dolopo, Drs. Slamet Daorini Mukti.
FORUM JURNALIS MADIUN, DOLOPO - Pembangunan Infrastruktur yang merupakan skala prioritas karena secara langsung akan dinikmati oleh mayoritas warga masyarakat menjadi salah satu target bagi Kepala Desa Doho, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Drs. Slamet Daorini Mukti.

Pembangunan Infrastruktur tersebut seperti pembuatan Drainase atau selokan sebagai bagian dari Perawatan jalan Desa yang lebih panjang dan awet dan tidak mudah rusak. Pada tahun 2017 ini pembangunan Drainase tersebut mencapai sekitar 1.500 meter di kanan kiri jalan. Pembangunan Infrastruktur tersebut dibangun dengan Azas pemerataan di setiap Dusun yakni Dusun Krajan,Jerukan,Ringin anom dan Cempo. 

Setiap tahunnya 4 Dusun tersebut selalu mendapatkan program pembangunan. Pembangunan Infrastruktur secara fisik jika telah mencapai 51 % akan dilanjutkan dengan program berikutnya seperti program Pemberdayaan.  Kades Doho Slamet Daorini Mukti menambahkan bahwa ada 4 skala prioritas khusus yang dia canangkan yakni Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pemberdayaan, Pembinaan masyarakat dan Pembangunan. 

Saat ini Desa Doho juga telah memiliki Badan Usaha Milik Desa atau BUMDES yang bernama Berkah. Unit produksi yang telah dilakukan adalah memproduksi Gorong gorong dalam bentuk L yang sementara ini dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan Desa. Bumdes Berkah didanai dengan anggaran dari Dana Desa sebesar 5 % atau sekitar 39 juta rupiah. Hal tersebut mengacu pada Instruksi Bupati Madiun H Muhtarom S Sos.  

Dibidang potensi unggulan UMKM , di Desa Doho memiliki banyak usaha kecil yang potensial menjadi usaha ekonomi warganya. Usaha usaha ekonomi tersebut seperti Home Industri Souvenir Pernikahan, Jamu dari Kunir, Produk Gipsum, dan Kelompok peternak ikan Gurame, Nila dan Lele. Produk unggulan dari Hasil Bumi seperti Empon empon bahkan telah rutin menyuplai kebutuhan pabrik jamu. 

Unit produksi Gorong gorong yang merupakan salah satu unit usaha milik Desa Doho yang sudah masuk dalam BUMDes " Berkah " Desa Doho
Usaha usaha menengah, kecil dan mikro yang ada di Desa Doho menurut Kades Slamet Daorini Mukti juga telah diberikan bantuan Administrasi Badan Hukum dari Notaris oleh Desa. Pemberdayaan UMKM lainnya adalah  dilakukan pelatihan metode pengemasan produk sehingga menjadi daya tarik konsumen yang pada gilirannya akan dapat memperlancar pemasarannya.

Disamping itu juga telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan Batik ibu ibu PKK dan  Pelatihan Menjahit.
Dibidang pelayanan Kesehatan, saat ini sudah rutin dilaksanakan beberapa program seperti Posyandu yang langsung sinergi dengan Puskesmas Dolopo, Posyandu Lansia dan Balita, Donor darah setiap bulan yang dimotori oleh Karang Taruna.  Desa Doho yang saat ini memiliki jumlah penduduk sekitar 4.579 jiwa juga memiliki Potensi dari kegiatan Kepemudaan seperti Olah raga dan Musik. Para pemudanya memiliki potensi olah raga seperti Bola Volly, Sepak bola dan Futsal. Sedangkan potensi dibidang musik para muda mudi memiliki Musik Religi dan Dangdut. (*).

Sumber Berita : Surabaya News Week

Kades Tanjungrejo,Kebonsari Madiun : “ Bareng Bareng Mbangun Deso “

Kepala Desa Tanjungrejo Kecamatan Kebonsari, Agus marmani meninjau pembangunan rabat jalan di areal pertanian di Desanya
FORUM JURNALIS MADIUN, KEBONSARI - Kepala Desa Tanjungrejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun Agus marmani mempunyai Motto sederhana dan senantiasa memegang prinsip untuk selalu mengutamakan peran serta warga masyarakat didalam setiap program pembangunan Desa. Motto yang dia pegang teguh adalah prinsip Bareng Bareng Mbangun Deso.

Desa Tanjungrejo yang terletak diujung selatan Kabupaten Madiun berpenduduk sekitar 4.800 jiwa dan terdiri dari 3 Dusun yakni dusun Sekawis, ringinputih dan balekambang. Mayoritas penduduknya adalah petani padi dan sebagian lainnya menekuni petani brambang,cabe,terong dan melon. Menurut kades Tanjungrejo Agus marmani saat ini banyak program pembangunan di tiga dusun menjadi prioritas kepemimpinannya seperti penerapan program layanan Akta Kelahiran berbasis Online.

Pembangunan drainase sepanjang 300 meter lebih, rabat jalan sepanjang 500 meter, pengaspalan jalan sejauh 4 km , pembangunan Talud di tiga wilayah , perbaikan jembatan kecil menggunakan Plat Deker dan pembuatan Sumur tanah di Makam untuk kebutuhan air jika ada penggalian tanah kubur dan para peziarah kubur yang ingin cuci tangan.

Pelayanan dibidang Kesehatan, ada kegiatan Posyandu lansia setiap tiga bulan dan Donor Darah. Dibidang keagamaan ada pengajian ibu ibu setiap bulan, pengajian bapak bapak seminggu sekali dan pengajian muda mudi setiap 2 minggu sekali. Karang taruna Desa ada kegiatan Turnamen olah raga dan Sinoman. Satu hal lain yang tetap menjadi budaya kuat warga Desa Tanjungrejo adalah Gotong Royong yang rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali.

Kepala Desa Tanjungrejo Kecamatan Kebonsari, Agus marmani
Kades Agus marmani didalam memberikan pelayanan terkait kebutuhan surat surat yang dibutuhkan oleh warga menerapkan disiplin prosedural dan mekanisme seperti selalu melalui surat pengantar dari RT dengan tetap memberikan layanan yang cepat dan tanpa dipungut biaya. Dibidang UMKM , di Desa Tanjungrejo memiliki Potensi Unggulan seperti produksi Gula Merah, produk Krupuk, Tempe dan Rengginang. 

Dalam rangka meningkatkan potensi tersebut Kades Tanjungrejo Agus marmani aktif memberikan program pelatihan UMKM . usaha kecil lainnya yang ada di Desa Tanjungrejo adalah usaha Perikanan yang dikelola oleh Kelompok Peternak sebagai bagian dari usaha ekonomi warganya. (*).  

Sumber Berita : Surabaya News Week

MANFAAT DANA DESA DI GUNAKAN UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI DESA SUMBERSARI

Masyarakat Desa Sumbersari membangun drainase  di Dusun Sumbersari dengan Bantuan Keuangan Dana Desa
FORUM JURNALIS MADIUN, SARADAN - Peningkatan bantuan dana Desa(DD) yang di alokasilkan  Pemerintah Pusat menjadi berkah bagi Pemerintah Desa Sumbersari Kecamatan Saradan kabupaten Madiun Jawa Timur, berbagai program telah di siapkan untuk mempercepat pembangunan Desa  utamanya drainase dan jalan.

Pembangunan infrastruktur Desa Sumbersari,sudah di laksanakan secara swakelola ataupun padat karya,karena pekerjaanya swakelola  akan menimbulkan  nilai lebih rasa kegotong royongnya, tumbuh  merasa memiliki(handar beni). 

Dengan adanya dana Desa Kepala Desa Sumbersari merasa terbantu  dan bisa  mempercepat laju pembangunan  yang di tarjetkan guna untuk  meningkatkan  potensi pembanguan masyarakat untuk menuju taraf hidup yang lebih baik karena untuk meningkatkan hasil  perekonomian masyarakat Desanya.

Kepala Desa Sumbersari Prijo Wibowo,SE  mengatakan manfaat Dana Desa(DD) bisa di rasakan langsung baik fisik maupun non fisik oleh masyarakat,”  untuk pekerjaaan drainase  di Dusun Sumbersari  dengan volume panjang  410 meter di tambah 95 meter total 505 meter kiri kanan, Dusun Patran  dua titik dengan panjang  810 meter kiri kanan, Dusun Kenep  dua titik dengan panjang 810 meter kiri kanan sedangkan untuk rabat jalan beton  Dusun Sumbersari ada sau titik dengan panjang 125 meter kali 2,5 meter, Dusun Patran  rabat jalan beton dengan panjang  300 meter kali 2 meter , sedangkan ADD(alokasi dana Desa) untuk siltap perangkat Desa dan Pemerintah serta kemasyarakatan, dan BKK(bantuan keungan kusus)APBD Kabupaten  di gunakan  rabat jalan beton Dusun Sumbersari dengan volume panjang 150 meter kali 3 meter, Dusun Kenep untuk rabtat jalan beton volume  120 meter kali 2 meter,gapura makam dan alat musik karang taruna satu paket” jelasnya.

Prijo Wibowo menambahkan  untuk ADD(alokasi dana Desa) total dananya Rp 490 juta koma  sekian (empat ratus Sembilan puluh juta  rupiah) ,DD (dana desa )  Rp 785 juta  koma sekian sekian (tujuh ratus delapan puluh lima juta rupiah),BKK(bantuan keuangan kusus)BKK APBD Kabupaten Madiun Rp 250 juta(dua ratus lima puluh juta Rupiah).

Untuk drainase Kata Kades  Prijo Wibowo  lebih di utamakan karena rata-rata jalan rusak jalan,saat hujan turun air tidak meliwati drainase melainkan melintas ke jalan sehingga mengakibatkan jalan cepat rusak,” untuk keseluruhan  di Desa Sumbersari  untuk kekurangan drainase hamper 60 %, sedangkan untuk rabat jalan maupun aspal satu Desa Sunbersari yang kuarng hamper 80%, sebenarnya untuk jalan rabat jalan dan aspal sudah semua karena  termakan usia dan kondisi hujan yang lebat mengakibatkan jalan tersebut rusak,”ungkap kades Prijo Wibowo.

Lebih lanjut Kepala Desa sumbersari Prijo Wibowo  menyampaikan ,”rasa terima kasih pada pemerintah adadnya program DD dan ADD semoga tetap berlanjut untuk kesejahteraan masyarakat,dan terima kasih  atas dukungan warga terhadap pembangunan sarana dan prasarana rabat jalan beton dan drainase demi kemajuan bersama,” pungkasnya.

Hingga kini,kegiatan pembangunan rabat jalan beton dan drainase mayoritas sudah selasai.Harapanya,dengan terealisasinya program  dari dana itu,masyarakat bisa merasakan manfaat yang besar.

Hal ini berbanding lurus dengan respon masyarakat  Desa Sumbersari  kepada Jagad Pos,beberapa warga yang telah menikmati hasil pembangunan mengaku sangat apresiatif dengan komitmen Kepala desa Sumbersari dalam melaksanakan program DD(dana desa) dan ADD (alokasi dana desa) dengan baik.(*)

Sumber Berita ; Jagad Pos

EMBUNG DESA SUKOREJO BISA DONGKRAK SUMBER KEHIDUPAN MASYARAKAT

Kepala Desa Sukorejo, Yoyon Mahmudi menunjukkan rabat beton hasil pembangunan Desa di Dusun Cerme Desa Sukorejo
FORUM JURNALIS MADIUN, KEBONSARI - Embung (tadon air) yang berada di Dusun Depok desa Sukorejo Kecamatan Kebonsari kabupaten Madiun jawa Timur  merupakan embung yang di bangun  untuk menapung  kelebihan air yang di tampung,air tersebut  selanjutnya di gunakan sumber irigasi di musim kemaau untuk ketersediaan pasokan air juga di manfaatkan  untuk ternak ikan.

Kepala Desa Sukorejo Yoyon Mahmudi mengaakan Embung yang di serahkan dari pengaiaran ke pemerintah Desa sejak tahun 2016 yang lalu ke depan bisa menjadi  sumber kehidupan masyarakat Desa sukorejo,” Embung dusun dupok Desa Sukorejo  memberi manfaat untuk sisi pertanian,Embung tersebut juga berguna untuk perikanan  yang saat ini bila di panen mencapai 3 ton,serta bermacam-macam jenis ikan seperti ikan tombro,ikan nila,ikan gurameh dan  ikan lele pas hanyutan  asli dari sungai ,kedepan oleh karang taruna di buat pemancingan  yang harganya di bawah Rp 100.000,- per hari,” terangnya.

Lebih lanjut Kades Yoyon  menambahkan  untuk perikanan  kalau kemarau panjang airnya berkurang sehingga dangkal,di  Dusun dupok Desa Sukorejo ada 2 embung yaitu RT 27 dan RT 29 luasnya mencapai 5 kotak.Selam ini yang mengelola  karang taruna yang belum pernah  memanen atau menjual ikan makanya ikannya melimpah,ada rencana untuk pemancingan dan wisata embung Dusun Depok  Desa Sukorejo.

Pungsi utama embung resapan dan kalu ikan itu Cuma nupang,” wacana ke depan embung tersebut bias ntu rekreasi otomatis bias mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar serta bisa menghasilakan APBDes,” jelas Kades Yoyon Mahmudi.

Tidaklah sesuatu berlebihan jika masyarakat menginginkan sebuah infrastruktur yang baik,sarana transportasi berupa jalan rabat beton yang baru di bangun Pemerintah Desa Sukorejo kembali hampir selesai,”selain pembangunan jalan rabat beton juga merupakan  akses menuju sawah,sehingga untuk transportasi lebih mudah otomatis ekonomi terdongkrak,” kata kades Yoyon Mahmudi.

Untuk rabat beton Dusun Cerme Desa Sukorejo  Kecamatan Kebonsari kabupaten Madiun  dengan panjang 425 meter X 2,5 meter dengan tebal 15 cm  da nada yang lebih sesuai kultur tanah naik turun,” harapanya untuk jalan beton  supaya nanti akses masyarakat lebih mudah,otomatis roda perekonomian di Desanya terdongkrak,” ungkap Kades Yoyon Mahmudi.

Ia menjelaskan di lakukan pembangunan rabat jalan beton ini berdasrkan hasil masyarakat pemerintah Desa dengan masyarakat.

Disisi lain  Pemerintah Desa Sukorejo dalam beberapa waktu ini  usai melaksanakan  peningkatan pembanguan rabat jalan beton di Dusun cerme  yang terletak  di persawahan menuju  pemukiman masyarakat dari Dana Desa tahun 2017,” terutama sarana umum yang sangat di butuhkan oleh masyarakat,” jelas Yoyon.(*)

Sumber Berita ; Jagad Pos

DESA BANJAREJO ANTARA PELUANG DAN HARAPAN, JAMU PUYANG YANG MELIMPAH

JAMU PUYANG YANG MELIMPAH
Kepala Desa Banjarejo, Agus Setya Budi (kanan) menunjukkan produksi jamu puyang di Desanya
FORUM JURNALIS MADIUN, DAGANGAN - Meski tidak mudah di temui salah satu tanaman puyang(jamu) bisa di jumpai tanaman hutan tepatnya di pinggiran Desa Banjarejo Kecamatan Dagangan kabupaten Madiun Jawa Timur,yang ladang mereka rata-rata menjadi tanaman  semak dan tidak di budidayakan secara kusus.

Sudah sejak lama  puyang di gunakan  untuk berbagai bahan baku jamu tradisional,prospek  pengembangan jamu puyang bertamabah cerah sejalan dengan perkembangan industri obat moderen dan kecederungan  mengunakan obat-obatan dari alam.

Selain bahan baku puyang jamu tradisional  untuk mengusir encok dan pegal linu di Desa Banjarejo tanaman puyang tersebut melimpah, namun peluang tersebut  kurang di minati masyarakat Desa banjarejo.

Petani penghasil jamu puyang  Desa Banjarejo  Mustopa mengungkapkan  saat ini  sedang seningrah harga jamu puyang,pasalnya  tanaman puyang saat ini memiliki  ekonomis tinggi,” dengan bertahanya harga  jamu puyang   kalau kering per kilogram Rp 9000,- sedangkan basah per kilogramnya Rp 1300,- meski di hutan  banyak,sayang  masyarakat Desa banjarejo  engan mencari jamu puyang yang tumbuh lebat di hutan,padahal kalau di hitung dengan padi per kwintal hanya laku Rp 100.000,- sedangkan jamu puyang per kwintal laku RP 1000.000,-,” ujar Mustopa.

Di jelaskan  komoditas jamu puyang  merupakan tanaman hutan tinggal memanen,di cari di hutan banyak,itu tumbuhan  sejak lama,” kalau ngak musim panen seperti sekarang ada 4 orang di hutan mencari puyang jamu, sedangkan  kalau sehari 2 orang  bisa dapat 35 kilogram di uangkan kali  Rp 1300,- per kilogram menjadi Rp 45.500,-,” jelasnya Mustopa.

Sementara itu Kepala Desa Banjarejo  Agus Setya Budi mengatakan puyang tersebut tumbuh di hutan dan tidak perlu menanam sudah tumbuh,”sayang masyarakat Desa Banjarejo dengan potensi alam hutan yang luas tidak di manfaatkan dengan baik,padahal dari pihak Perhutani mengijinkan untuk memanen puyang tersebut untuk menambah inkam pemasukan  ekonominya,” terangnya.

Ia menjelaskan selain puyang untuk jamu ada juga porang yang tumbuh subur di lahan perhutani di sekitar Desa Banjarejo,” sayang masyarakat Desanya  kurang berminat padahal melimpah kalau di kelola dengan baik,berharap masyarakat menyadari  keberadaan  puyang yang tumbuh melimpah dan bisa mendongkrak ekonomi masyarakatnya,”ungkap Kades Agus.

Kepala Desa Banjarejo Agus setya Budi juga menambahkan  untuk RTLH(rumah tidak layak huni)  Bu Suminem RT 8,Bu Kadinem RT 8,Pak Tulus RT 8  sudah di laksanakan  dengan anggaran Rp 5 juta dan di dorong dengan swadaya tenaga,” sangat mendukung  program RTLH untuk Dusun  Gobang  sekitar 25 %  belum , Alhamdulillah ,ini berkat  kerja keras dan keiklasan tim  membantu memperbaiki dengan program RTLH” terangnya.

Menurut Agus  RTLH merupakan prioritas Pemerintah Desa banjarejo ,tujuanya untuk  mengetaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan  masyarakat,ke depan  Pemerintah Desa Banjarejo melakukan kerja sama  untu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan  untuk DD (dana Desa) di prioritaskan fokus jalan  sawah untuk meningkatkan  ekonomi,serta memudahkan hasil panen bisa di bawa pulang ,’ kea rah sawah  pertanian  hampir 75 meter  dan kekurangan jalan baru hamper 200 meter jalan tembus,dan itu jauh dari jalan raya,” tambahnya Kades Agus.

Suminem Dusun Gobang RT 8  salah satu mendapat  RTLH(rumah tidak layak huni) mengatakan selama ini dirinya tinggal di rumahnya,setelah di perbaiki oleh Pemerintah Desa Banjarejo merasa gembira,” matur suwun Mbah Lurah,griyo kulo sampun di dandosi ( terima kasih Pak Kades,rumahnya sudah di perbaiki) ,” ungkapnya dengan iklas. (*)

Sumber Berita ; Jagad Pos

DESA PUTAT TERAPKAN DD UNTUK ASPAL HOTMIX

BUMDes  SUDAH BERJALAN

Kepala Desa Putat, Sutiyoso (kiri) menunjukkan jalan Desa Putat yang sudah di aspal Hotmix
FORUM JURNALIS MADIUN, GEGER - Dana Desa (DD)  merupakan alokasi bantuan sejumlah anggaran dari Pemerintah pusat,dalam pemanfaatanya  dana tersebut termasuk memprioritaskan kesejahteraan masyarakat.

Dana Desa (DD) dari Pemerintah pusat di terima Desa Putat Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Jawa Timur,benar-benar berkah tersendiri bagi Pemerintah Desa Putat untuk melaksanakan pembangunan .Seperti yang di lakukan desa Putat DD(Dana Desa) di manfaatkan untuk  membanhgun  infrastruktur jalan aspal hotmix.

Menurut Kepala Desa Putat Sutiyoso bantuan DD(dana Desa) tahap pertama di manfaatkan untuk pengaspalan hotmix  di Dusun Taman Asri RT1 dan RT 2 dengan panjang  717 meter kali 3,3 meter dengan anggaran Rp 200 juta,  Rabat beton Dusun  satan RT 13 dengan ukuran panjang  150 meter kali 2,5 meter,saluran irigasi tersier Dusun Genthongan  dengan panjang  170 meter dengan gorong-gorong separo di tambah bata,” Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di lakukan oleh tim pelaksana kegiatan Desa(TPKD),hal itu di lakukan berdasarkan hasil musyawarah bersama antara Pemdes Putat  dengan seluruh masyarakat setempat,” ungkap Kades Sutiyoso.

Selain itu untuk tahap ke dua DD(dana Desa) untuk saluaran drainase  ada 4 titik yaitu 3 Dusun antara lain  Dusun Putat,Dusun Putat Krajan dan Dusun Genthongan  dengan panajang 400 meter.Rabat beton  usaha tani  Dusun Putat panjang 200 meter kali 2,5 meter, Rabat beton lingkungna RT 13 panjang 150 meter .

” Sedangkan RTLH(rumah tidak layak huni) Bu Istinah RT 7 dan Pak Karman  RT 10 dengan anggaran Rp 6 juta di tambah swadaya  hampir Rp 10 juta  tahap pertama sudah di laksanakan, kalau memang pemanfaatanya maksimal lewat DD dan ADD ini bukan tidak mungkin  kedepan tingkat kesejahteraan masyarakt Desa Putat semakin meningkat” tambah Kades Sutiyoso. 

Sementara itu  Sutiyoso menambahkan jenis badan  usaha milik Desa (BUMDes) usaha air (pengelolaan air sawah)  sumur sibel ada  4 ,sedangkan sibel satu sekali musim menghasilkan bersih Rp 5 juta dan lumbung pangan sudah berjalan  30 ton padi ,”harapanyan ekonomi  masyarakat Desa Putat  bisa meningkat dengan adanya jalan yang bagus,irigasi yang bagus,otomatis bisa mendongkrak ekonomi,” ungkapnya.

Selain itu fungsi badan usaha milik Desa(BUMDes) ke depan  bisa mengelola  penghasil padi sehingga  kepastian stok bisa merata Di Desa Putat.

Menurutnya  selama ini lumbung padi  di Desanya  berfungsi sebagai cadangan pangan untuk mengatasi paceklik,” karena untuk menuju Desa yang mandiri,salah satunya mampu memenuhi kebutuhan panganya, sedangkan  sawah di Desa Putat hampir 155 hektar,rata-rata masyarakatnya 85%  bercocok padi,” ujarnya.(*)

Sumber Berita : Jagad Pos

INDUSTRI BUBUK COKLAT DI DESA BLIMBING

Kepala Desa Blimbing, Slamet (kiri) dan Pengrajin Coklat Desa Blimbing, Endang Susilowati (kanan) menunjukkan hasil olahan coklat Di Desanya
FORUM JURNALIS MADIUN, DOLOPO - Daerah Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun jawa Timur  adalah salah satu penghasil coklat di Kabupaten Madiun. Awal tahun 2016 lalu APOKAT (asosiasi perajin olahan coklat agropolitan)  di bentuk oleh kepala BKP (badan ketahanan pangan) Kabupaten Madiun  dan pengurusnya di ketuai Endang Susilowati. 

Coklat merupakan produk makanan baku kakau yang sudah terkenal sejak lama,coklat sudah menjadi  makanan yang sangat di jumpai di warung dan toko. Kelompok apokat di Desa Blimbing berusaha memanfaatkan buah coklat menjadi aneka produk ungulan seperti bubuk coklat dan aneka olahan dari coklat.

Desa Blimbing terkenal omah snack tepatnya bersebelahan dengan kantor Desa Blimbing ,sebuah usaha mengolah dan menjual aneka camilan berdiri sejak tahun 2008 oleh Endang Susilowati RT 11 RW 4 Desa Blimbing.

Pengrajin Endang Susilowati,  Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun Jawa Timur mengungkapkan untuk  meningkatkan kopi coklat(kopi kakao) coklat di permentasi  terus di sangrai,1 kilo gram kakao menjadi 3 on selain itu ada beberapa jenis pembuatanaya antara lain kripik pisang,ketela pohon,makronni,madu mongso, sirup bongol pisang(ares),krupuk ares,singkong kripik,kripik gadung,” Dan paling banyak produksinya dari ketela dan pisang  ,” ungkapnya.

Endang mengatakan  ada pendampingan dari IPB(institute pertanian Bogor) selama 3 bulan ,” apokat memiliki 10 jenis produk olahan sedangkan pemasaranya sudah sampai wilayah Surabaya,jakarta  bahkan luar jawa, karena semua bahanya tanpa adanya pengawet,” ujarnya.

Lebih lanjut Endang susilowati juga menerima pelatihan membuat satu sampai dua resep olahan makanan dari bahan dasar singkong,ubi dan pisang juga pembuatan aneka kue dan minuman.

Kepala Blimbing Slamet mengungkapkan setiap usaha menuju kesuksesan  kerap menemui hambatan,begitu pula yang terjadi pengelolaan industri kopi coklat milik  masyarakatnya ,”berharap   masyarakat lainya ikut tertular  industri bermacam-macam olahan makanan,biar usaha  olahan  di Desa Blimbing menjadi sentral ,” ungkap Kades Slamet.

Home industri di Desa Blimbing untuk meningkatkan kesejahteraan utamanya masyarakat Desa Blimbing ,” Mbak Endang untuk produksinya sudah di kenal di luar Jawa,ke depan ada pendampingan dari pusat,karena banyak produksinya seperti sirup ares pisang bisa menyembuhkan penyakit dalam ,kripik ares pisang dan lain-lainya,” tuturnya Kades Slamet.

 Harapanya untuk meningkatkan kesejahteraan utamanya masyarakat Desa Blimbing karena produk alami,sedangkan  semua pengurus PKK Desa Blimbing  membuat roti,” setiap hajatan di Desa Blimbing pasti pesannya ke  pengurus PKK,” jelasnya Kepala Desa Blimbing Slamet.

Matan anggota DPRD Kabupaten madiun Slamet menambahkan  dengan adanya  home industri ,harapanya untuk meningkatkan kesejahteraan utamanya masyarakat,” home industry terebut ada pendampingan  dari pusat, sementara kelompok 1 mencapai 30 orang atas nama PKK membuat madu mongso bahanya dari pisang,” ungkap Slamet.

Di sisi lain setiap kegiatan yang ada di Desa Blimbing itu berupa hajatan atau lainya  pesan roti di anggota PKK. Kepala Desa Blimbig Slamet juga bercita-cita  memberi pekerjaan  para pemuda untuk membuat batako karena bahan melimpah dan biar mengangkat ekonomi masyarakat.(*)

Sumber Berita ; Jagad Pos

Wednesday 2 August 2017

Inilah Prioritas Penggunanaan Dana Desa Tahun 2017 Yang Wajib Diperhatikan

Jika menemukan penyalahgunaan Dana Desa di sekitar anda bisa langsung laporkan ke Telpon : 1500040, Facebook : Kemendesa.1, Website : kemendesa.go.id, Twitter : @KemenDesa
FORUM JURNALIS MADIUN – Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ( Kemendes PDTT ) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Madiun mensosialisasikan prioritas penggunanaan anggaran Dana Desa  khususnya terkait dengan Sumber Daya Alam (SDA) kepada Camat dan Kepala Desa se – Kabupaten Madiun  di Gedung Graha Eka Kapti Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun di Mejayan, Caruban, Rabo (2/8/2017).

Direktur Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Kemendes PDTT, Dr. Suprapedi, M.Eng selaku narasumber menjelaskan tentang percepatan pelaksanaan 4 program prioritas Kemendes PDTT dalam perspektif penggunaan Dana Desa. 

Menurut dia, prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2017 yang diutamakan adalah sesuai Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4 tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 22 tahun 2016 tentang penetapan prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2017.

“ Di tahun 2017 yang di prioritaskan penggunaan Dana Desa diutamakan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang bersifat lintas bidang. Kemudian, untuk program dan kegiatan terutama bidang kegiatan BUMDesa atau BUMDesa Bersama, embung, produk unggulan desa atau kawasan perdesaan dan sarana olahraga Desa, “ jelas Dr. Suprapedi, M.Eng.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Madiun, Joko Lelono, AP. MH mengatakan, terkait dengan potensi SDA saat ini, desa dituntut untuk inovatif dan kreatif dalam rangka mengembangkan Dana Desa. Sehingga suatu saat ketika program Dana Desa dihentikan, tidak berpengaruh pada Desa, karena Desa sudah mampu menjadi mandiri. 

“ Salah satunya seperti yang sudah digariskan oleh pusat yakni pemberdayaan melalui BUMDes, makanya bagi desa yang belum memiliki segera dibentuk, karena BUMDes itulah sebuah lembaga sebagai penggerak roda perekonomian di desa, “ tegas Joko Lelono. 

Menurutnya, terkait BUMDes sesuai Perbub Nomor 31, minimal 5 persen Dana Desa harus di gunakan untuk  modal awal BUMDes. Selanjutnya adalah penyertaan modal. Sehingga setiap desa mempunyai peluang potensi yang luar biasa.

Sementara dalam pengawalan Dana Desa di Kabupaten Madiun sejak tahun 2016 telah menerapkan sistim aplikasi Siskeudes ( Sistim Keuangan Desa ) bekerjasama dengan BPKP, dengan harapan penerapan Dana Desa bisa berjalan lancar.

“ Kegiatan hari ini sosialisasi tentang prioritas penggunanaan anggaran Dana Desa  khususnya terkait dengan Sumber Daya Alam yaitu embung, harapan kita dengan Dana Desa prioritas – prioritas yang ada potensi embungnya silahkan di prioritaskan untuk dibangun embung dalam rangka mempertahankan pertanian kita, “ pungkasnya. (*).


Jika menemukan penyalahgunaan Dana Desa di sekitar anda bisa langsung laporkan ke Telpon : 1500040, Facebook : Kemendesa.1, Website : kemendesa.go.id, Twitter : @KemenDesa

Sumber Berita : Jatim Pos Online