Monday 4 July 2016

DESA GEGER BISA MENJADI SENTRA KOMIDITI TELUH PUYUH

GEGER -  Hampir di setiap tempat keramaian yang ada di Kabupaten/Kota Madiung Jawa Timurg pasti ada yang menjual telur dadar puyuh ataupun rebus. Bahkan di Alon-Alon Kota Madiun, setiap malam, penjual dadar maupun telur puyuh rebus, menjadi 'jujugan' anak-anak maupun orang dewasa.

Selain aman dikosumsi, telur puyuh mempunyai protein dan vitamin yang tinggi. Terutama dalam kandungan telur yang berwarna kuning. Selain itu, cara memasaknya maupun penyajiannya, bebas dari bahan pengawet. Karena telur puyuh yang sudah didadar maupun direbus, biasanya langsung dikonsumsi.

Namun tak banyak masyarakat Kota/Kabupaten Madiun yang tahu, jika telur puyuh yang mereka makan, adalah hasil peternakan dari peternak burung puyuh di Desa/Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Sebuah desa yang berada sekitar 10 kilometer arah selatan Kota Madiun. Karena dari tiga dusun yang ada di Desa Geger yakni Dusun Mlaten, Tumpang dan Geger, hampir semua penduduknya mempunyai peternakan burung puyuh.

Menurut peternak burung puyuh asal Dusun Geger, Choiri, dari hasil ternak puyuh sebanyak 4000 ekor, tiap bulan ia bisa mengantongi keuntungan antara 3-4 juta. Sedangkan harga telur burung, tiap butir dibeli tengkulak seharga Rp.215.

"Kami tinggal merawat dan memberi makan saja. Kalau pemasarannya gampang. Karena satu minggu sekali ada tengkulak yang datang membeli. Kalau puyuh yang sudah tidak produktif, juga laku kami jual. Biasanya setelah satu tahun, kita ganti dengan yang baru," terang Choiri, kepada wartawan, Kamis 23 Juni 2016.

Kepala Desa Geger, Samsudin, mengatakan, pihak Pemerintah Desa selalu memberikan pendampingan terhadap warganya yang mempunyai peternakan burung puyuh. Ini dikarenakan, burung puyuh sangat rentan terhadap penyakit. Apalagi saat terjadi anomali cuaca. Karena burung puyuh dikenal sebagai jenis unggas yang sensitif.

"Kita selalu memberikan pendampingan agar peternak sukses. Kita juga berusaha mencarikan bantuan modal agar para peternak bisa lebih berkembang usahanya. Kalau rakyatnya makmur, pemerintah desa juga ikut senang," kata Kepala Desa/Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Samsudin, kepada wartawan, Kamis 23 Juni 2016.

Samsudin juga berharap, pada saatnya nanti, Desa Geger menjadi sentra komoditi telur puyuh di wilayah Madiun. "Kalau dikembangkan dalam hal produksi, apalagi kalau sudah mendapat bantuan modal, bukan tidak mungkin Desa Geger nantinya menjadi sentra komoditi telur di wilayah Madiun. Bukan hanya di Madiun bagian selatan saja," pungkasnya. (*)

Sumber Berita : Radar Bangsa

0 komentar:

Post a Comment