WONOASRI
- Para penggemar burung berkicau di
wilayah Madiun dan sekitarnya, tidak banyak yang tahu jika sangkar burung yang
mereka miliki untuk memelihara burung kicauannya, merupakan 'Made In' Marlan
(30) warga Desa/Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Di pasar-pasar burung sekitar
Madiun, diantaranya pasar Sri Jaya (Joyo) Kota Madiun dan pasar burung Caruban,
Kabupaten Madiun, sangkar burung buatan Marlan, dikenal halus dan rapi meski
terbuat dari bambu.
Menurut Marlan, meski dibuat secara
manual, dalam satu bulan dirinya mampu memproduksi antara 20-30 sangkar dengan
harga sekitar Rp.70 ribu/buah. Harga ini sudah tergolong murah. Mengingat
selain masalah tingkat kerumitannya, semua terbuat dari bambu pilihan dengan
kwalitas tinggi.
"Kalau pangsa pasarnya, ya
Madiun dan sekitarnya," kata Marlan, yang juga warga Dukuh Pucung, kepada
wartawan, sambil mengurat bambu untuk bahan sangkar burung.
Sementara itu, Kepala Desa Wonoasri
melalui Sekdes, Suwarno, mengatakan, pemerintah desa akan mengusahakan bantuan
modal bagi Marlan yang mempunyai ketrampilan khusus ini. Dengan harapan bisa
menambah penghasilan.
"Ketrampilan seperti ini
(membuat sangkar burung), bisa untuk menambah penghasilan. Lumayan hasilnya
kalau ditekuni. Karena itu, pemerintah desa akan mengusahakan bantuan untuk
menambah modal", kata Sekdes Wonoasri, Suwarno, kepada wartawan.
Memang, lanjutnya, Desa Wonoasri
merupakan desa agraris dan mayoritas penduduknya adalah petani. Namun jika
banyak warga yang mau belajar membuat sangkar burung seperti halnya Marlan,
bisa untuk menambah income bagi warga diluar penghasilannya sebagai petani.
"Dan tidak mustahil, di
kemudian hari Desa Wonoasri menjadi sentranya kerajinan dalam pembuatan sangkar
burung kicauan. Semua itu tingggal niat, kemauan dan usaha," pungkas
Suwarno. (*)
Sumber
Berita : Radar Bangsa
0 komentar:
Post a Comment