Desa Candimulya Alokasikan DD Untuk Pembangunan Infrastruktur

FORUM JURNALIS MADIUN, DOLOPO - Agar mobilitas warga lancar sehingga bisa mendongkrak perekonomian lokal, Desa Candimulya, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun menggunakan Dana Desa (DD) untuk pembangunan infrastruktur jalan yang sudah rusak.....

BUMDes Desa Tambakmas Berdayakan Masyarakat Melalui Unit Usaha Cor Beton

FORUM JURNALIS MADIUN, KEBONSARI - Desa Tambakmas, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun merupakan desa yang menonjol dibidang pertanian dan holtikultura.......

Desa Mejayan Pembangunan Untuk Kesejahteraan Warga

FORUM JURNALIS MADIUN, MEJAYAN - Sebagai jantung Ibu Kota Kabupaten Madiun, desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dalam melaksanakan pembangunan desa .....

BUDIDAYA BIBIT IKAN GURAMI DI DESA SIDOREJO KECAMATAN KEBONSARI KABUPATEN MADIUN

FORUM JURNALIS MADIUN, KEBONSARI - Ikan Gurami merupakan ikan asli Indonesia dan berasal dari perairan daerah Jawa Barat. Ikan ini merupakan salah satu komuditi perikanan air tawar yang cukup tinggi .....

PETANI CENGKEH DI DESA TILENG BUTUH CAMPUR TANGAN PEMKAB MADIUN

FORUM JURNALIS MADIUN, DAGANGAN - Tanaman cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, tanaman ini tumbuh subur di daerah pegunungan dan dataran rendah yang banyak curah hujannya .....

Thursday 30 November 2017

Pemkot Madiun Gelar Pelatihan Jurnalistik

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Ahmad Munir
menjadi nara sumber dalam pelatihan jurnalistik di Kota Madiun.
FORUM JURNALIS MADIUN – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Madiun menggelar pelatihan jurnalistik kepada Insan Pers yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Pemkot Madiun di Rumah Makan Lombok Idjo, Jl. Kalimantan 36 Madiun, Kamis (30/11/2017).

Menurut Kepala Dinas Kominfo Kota Madiun, Subakri pelatihan tersebut digelar dalam rangka meningkatkan profesionalisme wartawan, khususnya yang ada di Kota Madiun.  

“ Pelatihan jurnalistik untuk para Wartawan di Kota Madiun dirasa perlu. Karena tugas dan peran pers juga penting dalam pembangunan pemerintah dan masyarakat. Dengan harapan Wartawan di Kota Madiun semakin profesional, independen, dan berimbang, “ ungkapnya.

Dalam pelatihan jurnalistik tersebut, pihaknya juga mengundang dua nara sumber. Diantaranya, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Ahmad Munir dan Sekretaris PWI Jatim, Eko Pamudji.

“ Perusahaan Media dengan Pemerintah memang saling membutuhkan. Pemerintah butuh pemberitaan agar program kerja tersampaikan kepada masyarakat, begitu juga sebaliknya. Makanya kita gelar pelatihan ini. Diharapkan semakin meningkatkan profesionalisme kewartawanan, “ tambahnya.

Sementara itu, Ahmad Munir selaku narasumber menjelaskan, diera keterbukaan informasi sekarang ini banyak bermunculan perusahaan pers baru. Menurut dia, dimungkinkan sekitar ratusan ribu. Sehingga fenomena ini memaksa dewan pers melakukan verifikasi perusahaan pers yang ditargetkan selesai akhir 2018 nanti. 

“ Makanya penting adanya standarisasi perusahaan pers melalui Dewan Pers. Sebab, diperkirakan banyak perusahaan pers yang tidak memenuhi standar. Mulai keharusan berbadan hukum, akta notaris, surat ijin Kemenkumhan, NPWP, serta perijinan lainnya, “ ujarnya.

Ia menambahkan, pemenuhan standarisasi perusahaan pers juga menjadi payung hukum bagi wartawan dalam menjalankan tugasnya. Wartawan yang terlibat kasus bisa langsung dikenakan pidana umum jika perusahaan persnya belum memenuhi standarisasi yang ditetapkan. Dewan Pers tidak dapat membantu lantaran perusahaan pers terkait belum memenuhi standarisasi.

Sebaliknya, wartawan tidak bisa langsung dipidanakan jika perusahaan persnya terverifikasi Dewan Pers. Penyelesaian wajib melalui undang-undang pers. Salah satunya hak jawab dan koreksi.  

“ Wartawan juga perlu mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Ini penting karena sekarang ini banyak wartawan karbitan. Keberadaan wartawan ini malah mendegradasi wartawan asli,’’ pungkasnya. (*).

Sunday 19 November 2017

Tongkat Kepemimpinan FJM Berganti

FORUM JURNALIS MADIUN - Tongkat kepemimpinan Forum Jurnalis Madiun (FJM), bergulir dari ketua yang lama, Sarjono, kepada ketua yang baru, Gogot Eliyanto, Sabtu 18 November 2017.

Serah terima tongkat kepemimpinan masa bhakti 2017-2020 ini, dilakukan di sekretariat FJM yang baru, di Desa Dempelan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Menurut ketua Divisi Hukum FJM, Soedibjo, setelah ini akan dilakukan perubahan akte pengurus di notaris yang mengeluarkan akte kepengurusan sebelumnya.

“Agar secara de jure mempunyai kekuatan hukum, maka kepengurusan yang baru harus disahkan di notaris,” kata Soedibjo, yang juga kepala Biro beritalima.com di Madiun.

Untuk diketahui, dalam pemilihan ketua FJM beberapa waktu lalu, Gogot Eliyanto mengantongi 6 suara sah dan ketua lama, Sarjono, memperoleh 5 suara sah dalam voting tertutup. Sesuai kesepakatan, suara terbanyak kedua, otomatis menjadi wakil ketua.

Hadir dalam serah terima kepemimpinan ini yakni pembina FJM, DR. Suhardi, MM, Kabid Komunikasi Dinas Kominfo Kabupaten Madiun, Dra. Sri Rahayu, Msi, perwakilan dari Badan Kesbangpol Kabupaten Madiun, Pemimpin Redaksi JTV Madiun, Wahono Karyadi, wartawan yang tergabung dalam FJM dan undangan lainnya.

Usai dilakukan serah terima, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan peresmian sekretariat FJM oleh Dr. Suhardi, selaku pembina. (*).

Sumber Berita ; Beritalima.com

Monday 6 November 2017

Kunjungan Kerja Ke Madiun, Presiden Jokowi Serahkan Izin Pemanfaatan Hutan Kepada Warga

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menunjukkan Surat Keputusan Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial yang diserahkan ke warga di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
FORUM JURNALIS MADIUN – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyerahkan Surat Keputusan (SK) Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial kepada warga di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Ada sebanyak 2.890,65 Ha lahan perhutanan sosial yang diserahkan kepada 1.662 Kepala Keluarga (KK). 

Selain warga Kabupaten Madiun, dalam kegiatan Kunjungan Kerja Presiden RI pada acara pemeriksaan lapangan Perhutanan Sosial di Kawasan Hutan Dungus, Kelurahan Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun itu SK Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial juga diserahkan ke warga Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Tuban. 

Menurut Jokowi, panggilan akarab Presiden, kegiatan ini merupakan titik terakhir putaran pertama Inspeksi Perhutanan Sosial oleh Presiden. Dari hasil pemeriksaan lapangan Perhutanan Sosial di empat titik, secara keseluruhan sudah diberikan akses izin pemanfaatan dan perlindungan kerjasama kehutanan masyarakat seluas 9.550,15 Ha bagi 5915 KK.

“ Sudah satu minggu ini saya terus menerus dari Bekasi, Probolinggo, Boyolali sekarang ke Madiun, untuk apa ? Untuk menyerahkan ini. Izin pemanfaatan hutan menjadi jelas kalau sudah pegang ini, “ kata Jokowi sambil menunjukkan SK izin pemanfaatan hutan dihadapan puluhan warga yang hadir di Kawasan Hutan Dungus, Kelurahan Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Senin (6/11/2017). 

SK yang diberikan Presiden tersebut dalam rangka pemanfaatan hutan kawasan hutan Negara oleh masyarakat yang dilindungi oleh Pemerintah dalam bentuk pengakuan dan perlindungan kemitraan kehutanan antara LMDH ( Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dengan Perum Perhutani. 

Sementara pemanfaatan lahan hutan yang diserahkan ke warga tersebut untuk jangka waktu 35 tahun. “ Selama 35 tahun Bapak Ibu tenang, karena sudah ada pegangan, yang dulunya satu tahun perpanjangan, dua tahun perpanjangan, gitu kan ? Sekarang tugas saudara – saudara adalah bekerja keras agar lahan – lahan yang telah diberikan itu bermanfaat mensejahterakan bagi kita semuanya, “ tegasnya. 

Ia menambahkan, di Indonesia sampai tahun 2019 mendatang ditargetkan sekitar 4,3 juta SK Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial yang mau diserahkan ke masyarakat. Dengan harapan, bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya. Sekaligus sebagai upaya pemerataan ekonomi dengan memanfaatkan lahan hutan.

Selain itu, Pemerintah juga telah memberikan kemudahan pinjaman dari sejumlah bank yang bekerja sama dengan pemerintah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). “ Yang mau mengambil KUR silahkan. Di sini ada Dirut BNI, ada Dirut BRI, lalu Dirut Bank Mandiri juga ada. KUR itu bunganya 9 persen tahun ini dan tahun depan 7 persen pertahun. Kalau 9 persen per tahun itu berarti tidak ada 1 persen per bulan. Kalau kerja benar ya enteng, kalau kerja tidak benar maka pinjaman akan berat,” tuturnya.

Selain SK Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial, dalam kunjungannya di Kabupaten Madiun tersebut Jokowi juga menyerahkan Kartu Tani, kredit KUR serta CSR dari BNI berupa alat penanam jagung, kultivator (pengolah tanah), alat pemipil jagung dan pompa air. Sementara Kementan juga memberikan dukungan berupa bibit jeruk lemon dan bibit sengon dari Perhutani. 

Sementara itu dalam kunjungannya di Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun yang dipusatkan di Alun – alun Rekso Gati, Mejayan, Caruban, Jokowi menyerahkan sebanyak 8950 sertipikat tanah untuk rakyat. Sertipikat tanah tersebut diserahkan ke warga dari lima Kabupaten dan Kota diantaranya, Kota Madiun sebanyak 200 sertipikat, Kabupaten Ngawi sebanyak 2500 sertipikat, Kabupaten Madiun sebanyak 5000 sertipikat, Kabupaten Magetan sebanyak 1000 sertipikat dan Kabupaten Ponorogo sebanyak 250 sertipikat. (*).
 
Sumber Berita ; Jatim Pos

Thursday 12 October 2017

Wartawan Pokja Kabupaten Madiun Kunker Ke Kabupaten Tasikmalaya

Para awak media Pokja Kabupaten Madiun foto bersama sebelum
berangkat ke Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (12/10/2017).
FORUM JURNALIS MADIUN  - Pimpinan Daerah bersama Wartawan Kelompok Kerja (Pokja) Kabupaten Madiun melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Bagian Humas dan Keprotokolan Setda Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

" Kunker ini bertujuan untuk menggali informasi dan belajar lebih jauh lagi tentang Kehumasan di Humas Pemkab Tasikmalaya, " jelas Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Madiun, Drs. Hery Supramono kepada Wartawan, Kamis (12/10/2017).

Menurutnya, setelah melakukan kunjungan kerja di Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Tasikmalaya, para peserta juga akan melakukan kunjungan ke salah satu industri UKM perajin Payung geulis khas Tasikmalaya.

" Para peserta kunker juga mengunjungi perajin payung geulis khas Tasikmalaya yang hingga saat ini masih populer ditengah - tengah arus modernisasi seperti sekarang ini, " katanya.

Diharapkan, kunker yang diikuti para awak media ini nanti, melalui catatan maupun pemberitaan di berbagai media massa bisa membawa manfaat dan dampak positif serta menginspirasi para UKM yang ada di Kabupaten Madiun. (*).

Saturday 7 October 2017

DESA BULU TERAPKAN POLA DAN PERILAKU MELAYANI MASYARAKAT

Ketua BPD  Soegeng Purwanto , Sekertaris Desa, Salam dan perangkat Desa Bulu beserta masyarakat
Forum Jurnalis Madiun, Pilangkenceng - Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun menerapkan pola dan perilaku melayani masyarakat dengan cepat.

Kepala Desa Bulu,Ismilah Suciati S,Sos meminta agar  perangkatnya di lingkungan  pemerintah Desa  mengubah pola perilaku  selalu melayani masyarakat dengan benar dan cepat,permintaan itu di tujukan seluruh perangkat Desa Bulu.

”Saya minta seluruh perangkat Desa Bulu mengubah pola perilaku yakni  dari di layani  menjadi melayani,artinya sebagai perangkat Desa harus memahami kebutuhan dan harapan masyarakat, kapanpun dan apapun kepentinganya masyarakat menjadi kewajiban Pemerintah Desa,” Ujar Kepala Desa Ismilah Suciati.

Selain itu,menurut Kepala Desa Bulu Ismilah Suciati juga istri anggota DPRD Kabupaten Madiun  3 periode,yang sering mengurus surat seperti KTP, surat keterangan miskin, SKCK, surat untuk pinjaman di Bank misalakan BRI dan lain-lainya,tidak ada keluhan di masyarakat.

Program yang sedang berjalan saat ini Dana Desa (DD) tahap ke 1 sudah 100% selesai,sedangkan tahap ke 2 sudah 75% ,yang paling lama pekerjaan Kantor Desa,tetapi satu bulan selesai.

Sementara ketua BPD, Soegeng Purwanto,SE menjelaskan  peran  BPD selama ini pengawasan Pemerintah Desa dalam pembangunan,selama ini BPD ,LPMD ( lembaga pemberdayaan masyarakat desa)dan Pemerintah Desa Bulu tidak ada masalah selalu koordinasi.

” Harapan ke depan untuk Desa Bulu  untuk pelayananya  untuk di tingkatkan,yang jelas harus lebih baik karena ketiga lembaga seperti BPD,LPMD dan Pemerintah Desa Bulu  mendukung programnya,” jelas Soegeng Purwanto.

Lebih lanjut,Ketua BPD Soegeng menjelaskan sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Desa  BPD di pilih berdasarkan usulan masyarakat Desa yang bersangkutan,sedangkan BPD  berfungsi menetapkan peraturan Desa bersama Kepala Desa menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
 
Sekertaris Desa Bulu Salam ,juga menambahkan bagian unsur pemerintah yang terdiri dari Sekdes dan perangkat Desa lainya yang merupakan aparatur Pemerintah Desa di bawah naungan Kepala Desa,adapun perangkat Desa lainya yaitu Kasun Bulu 1 Damiran,Kasun Bulu 2 Supadi,Kasun Bulu 3 Salimo,kaur pemerintahan Sumadi,Kaur pembangunan Suyadi dan Modin Sumadi.

Dalam memberi pelayanan kepada masyarakat Desa Bulu patut di acungi jempol,pasalnya jumlah  masyarakat mencapai ribuan penduduk di layani dengan cepat mudah dan nyaman,sehingga masyarakat yang datang ke kantor Desa untuk mengurus  keperluan administrasi maupun lainya tidak merasa kecewa dan di layani seluruh perangkat Desa dan Kepala Desa dengan baik (*)

Sumber Berita ; Jagad Pos

Dana Desa Kebonagung Di Manfaatkan Untuk Pembangunan 12 Titik

Kepala Desa Kebonagung, Alex Susanto
Forum Jurnalis Madiun, Mejayan - Pemanfaatan Dana Desa (DD) yang bersumber dari Pemerintah Pusat di Desa Kebonagung, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun di gunakan untuk pembangunan infrastruktur fisik di 12  titik.

” Kami upayakan  ADD dan DD serta dana bagi hasil APBdes di Desa Kebonagung untuk pembangunan fisik di 12 titik, “ jelas  Kepala Desa Kebonagung, Alex Susanto.

Menurutnya, 12 titik tersebut diantaranya, 3 titik untuk papingisasi Dusun Wates dengan dana Rp 90 juta, Dusun Gondang dengan dan 85 juta, drainase Dukuhan Godang  dengan dana 70 juta, jembatan satu titik penghubung 4 dusun Gonalan ,Wates dan Godang dengan dana 15 juta, satu titik pintu sadap Dukuh Wates dengan dana 20 juta, dan 4 RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) per rumah Rp 7,5 juta , 3 rumah di RT. 5 dan satu titik Rt 4.

Lebih lanjut dikatakan Alex, pengunaan Dana Desa untuk 12 titik itu sesuai dengan hasil kesepakatan masyarakat dan pekerjaanya di lakukan masyarakat Desa Kebonagung, dengan harapan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.

“  Pada dasarnya dengan sarana jalan yang pelaksanaanya  sudah 30 % lebih,tarjet tidak sampai 3 bulan selesai Karena semua tim TPK maupun BPD ,masyarakat Desa Kebonagung ikut di libatkan, “ pungkasnya. (*)

Sumber Berita ; Jagad Pos

SLAMATAN DAN WAYANGAN SEBAGAI WUJUD SYUKUR WARGA DESA DEMPELAN

Segenap Perangkat dan Keamanan Waktu Selamatan dan Wayangan
Forum Jurnalis Madiun, Madiun - Sudah menjadi agenda rutin tahunan setiap setahun sekali mengadakan kegiatan selamatan dan wayangan di Desa Dempelan, Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun. Acara ini merupakan perwujudan rasa syukur kepada Tuhan YME telah memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat Desa Dempelan.

Dalam acara syukuran dan wayangan atau acara adat istiadat desa Dempelan ini dihadiri oleh Kades Dempelan Mujiono, S.Sos, LPKMD, BPD, Camat Madiun Supriyadi, Kapolsek Madiun / Muspika Madiun, Ketua RT, RW (Kasun) se desa Dempelan, Tokoh Masyarakat dan warga masyarakat desa Dempelan.

Kades Dempelan Mujiono, S.Sos, bersama Dalang Rumiyati dari Magetan
Pelaksanaan acara adat istiadat Desa Dempelan berlangsung dua hari. Untuk hari pertama, diadakan kegiatan selamatan dan pengajian  bertempat di halaman balai Desa Dempelan yang berlangsung sangat meriah dan warga masyarakat Desa Dempelan sangat antusias mengikuti acara selamatan danpengajian tersebut.

Sedangkan untuk hari kedua diadakan hiburan wayang kulit dengan ki dalang perempuan Rumiyati dari Magetan. Dengan lakon “Dewa Ruci” untuk acara wayangan ini juga tidak kalah meriahnya, karena warga Desa Dempelan telah memadati halaman Balai Desa Dempelan untuk melihat pagelaran wayang kulit tersebut dengan penuh khitmat dan antusias, dengan demikian pelaksanaan selamatan dan wayangan (adat istiadat ) tahunan di Desa Dempelan sangat didukung masyarakatnya.
 
Desa Dempelan jumlah penduduknya terdiri dari laki-laki 1.666 jiwa dan perempuan 1.658 jiwa. Jadi total jumlah penduduknya 3.324 jiwa. Sedangkan batas wilayah Desa Dempelan sebelah barat kelurahan Pilangbango kota Madiun, sebelah timur hutan Wungu, sebelah selatan Desa Nglanduk sebelah utara Desa Nglambangan.

Adapun pengurus Desa Dempelan adalah Kepala Desa : Mujiono, S.Sos, Sekretaris Desa : Darminto, Staf urusan keuangan : Warsinah, staf urusan pemerintahan : Bashori, staff urusan umum : Indra Tri Nuryadi, Kasun I Saimun, Kasun III Sumilan, Kasun IV Geri Sutoyo, Modin : Bambang Prastiono dan Uleng : Tatik Puji Rahayu.

Sedangkan pengurus BPD Desa Dempelan Ketua : Marno, Wakil Ketua : Prawoto, Sekretaris: Priyanto, Bendaharan : Samsudin, Anggota Warni, Warsi, Slamet Kardoyo, Sabar dan Supar.
Semua perangkat desa, lembaga desa, dan masyarakat desa Dempelan selalu saling kerjasama, saling tolong menolong, saling bahu membahu untuk membangun desanya agar tambah maju dan sejahtera (*).

Sumber Berita ; Suara Media Nasional

Dana Desa Tahun 2016 Di Gunakan Untuk Pembangunan Talut

Kepala Desa Banaran Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Hariyono.
Forum Jurnalis Madiun, Balerejo -  Priroritas penggunaan Dana desa  di bidang infrastruktur  terus di manfaatkan. Salah satunya untuk pembangunan talut desa. 

Seperti yang dilaksanakan di Desa Banaran, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. pembangunan infrastruktur talut desa dilakukan karena di desa tersebut menjadi prioritas sebagai salah satu upaya pencegahan banjir  dan longsor pada musim penghujan melalui pembangunan talut.

“ Pembangunan  talut ini sudah berdasarkan musyawarah Desa (Musdes) yang rutin di jalankan,” jelas Kepala Desa Banaran Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Hariyono.

Ia menambahkan, untuk melakukan pembangunan talut yang bersumber dari anggaran Dana Desa tahun 2016 itu di bagi secara merata, yaitu pembanguan talut dengan panjang 280 meter yang menjadikan salah satu program pembangunan dana Desa oleh masyarakat Desa Banaran.

”Seperti amanah proyek pembanguan talut ini di kerjakan oleh masyarakat secara adat karya atau swakelola,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, tradisi gotong royong masih melekat di Desa Banaran, karena masyarakat  dengan kerja bersama-sama  warisan leluhur menjadikan gotong royong  senantiasa terpatri di sanubarinya.

 ” Antosias warga Desa Banaran kami dalam kegiatan gotong royong untuk kepentingan umum masih tinggi,apalagi program DD tenaganya asli masyarakat sini,” pungkasnya.(*)

Sumber Berita ; Jagad Pos

Thursday 5 October 2017

Bupati Madiun Melaunching Tahapan Pemilukada

FORUM JURNALIS MADIUN – Tahapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Madiun tahun 2018 resmi di launching oleh Bupati Madiun, H. Muhtarom di Pendopo Graha Ronggo Djumeno  Kabupaten Madiun di Mejayan, Caruban, Kamis (5/10/2017) malam.

Hadir dalam launching tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Timur,  Wakil Bupati Madiun, Ketua DPRD, Anggota Forkopimda, Asisten, Staf Ahli, Pimpinan OPD, Camat dan Muspika serta Kades se Kabupaten Madiun.

Bupati Madiun, H. Muhtarom mengatakan, proses demokrasi yang dibangun dengan mengedepankan azas keseimbangan dan saling menghormati perbedaan yang ada merupakan kunci keberhasilan dalam proses pembangunan dalam rangka mewujudkan harapan bersama yaitu terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara lahir maupun batin.

“ Untuk itu saya mengajak kepada semua pihak untuk menjadikan budaya dari pemilihan umum sebagai bagian dari implementasi pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber Bhineka Tunggal Ika, “ tegasnya.

Ia menambahakan, pelaksanaan Pemilukada juga membutuhkan dukungan dari stakeholders diluar penyelenggara yaitu  pemerintah daerah, jajaran Kepolisian, jajaran TNI, pemerintah desa dan juga masyarakat.

“ Melalui kegiatan lounching tahapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Madiun ini, hendaknya dapat dijadikan sebagai media sosialisasi dan diharapkan mampu memberikan pemahaman serta meningkatkan koordinasi dan konsulidasi antara berbagai unsur terkait sehingga penyelenggaraan Pemilukada dapat berjalan dengan tertib, lancar, aman dan kondusif, “ jelasnya.  

Sementara menandai telah dilouncingnya tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Madiun tahun 2018 tersebut, Bupati Madiun  didampingi Ketua KPUD Jawa Timur, Ketua DPRD, Ketua KPU Kabupaten Madiun secara bersama – sama membunyikan sirine yang disaksikan langsung oleh seluruh undangan yang hadir. (FJM).

Thursday 28 September 2017

Jalan Ring Road I Caruban Siap Digunakan

FORUM JURNALIS MADIUN – Pekerjaan peningkatan jalan ring road I yang berada di Jalan S. Parman dan Jalan Tendean Mejayan, Caruban, Kabupaten Madiun akan segera selesai dan siap digunakan. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, Ir. Arnowo Widjaja, MM mengatakan, saat ini pengerjaan jalan ring road I sudah mencapai 95 persen. “ Saat ini hanya tinggal mengerjakan berem, marka jalan dan pelebaran jalan sepanjang 135 meter,” terang Arnowo, kepada wartawan.

Menurut dia, jalan yang dikerjakan saat ini ada paket pelebaran jalan yang semula hanya 8 meter sekarang menjadi 10 meter. Sedangkan kondisi jalan saat ini mulai depan pasar mejayan sampai ke selatan sekitar 200 meter belum dibeton.

“ Rencananya, pemasangan beton akan dilakukan pada tahun 2018, sehingga sepanjang jalan nantinya semua tertutup beton. Dan dengan dibangunnya jalan ini diharapkan keinginan masyarakat untuk menikmati jalan yang baik terpenuhi, “ terangnya. 

Sementara Bupati Madiun, H. Muhtarom saat meninjau proyek pekerjaan peningkatan jalan ring road I, menjelaskan, paket pekerjaan jalan senilai Rp. 10, 38 miliar yang bersumber dari DAU Tahun Anggaran 2017 ini dikerjakan PT. Surya Kencana Sakti dalam jangka waktu selama 120 hari, sejak 9 Juni 2017, lalu.

“ Setelah proyek peningkatan jalan itu selesai, akan segera diatur tentang pengaturan rekayasa arus lalu lintasnya. Oleh sebab itu diperlukan koordinasi antara Pemkab Madiun dengan Polres Madiun, “ katanya.

Lebih lanjut Bupati Madiun mengatakan, dana yang digunakan untuk pengerjaan kegiatan ini bersumber dari Dana Intensif Daerah (DID) yang merupakan penghargaan dari pemerintah pusat karena Pemkab Madiun mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Sementara kepada pelaksana proyek, Bupati Madiun menghimbau agar proyek dikerjakan dengan sebaik mungkin sehingga kwalitasnya benar-benar bagus dengan menggunakan bahan bangunan yang berkualitas agar awet. 

“ Karena kondisi jalan nantinya menjadi lebih bagus dan lebar dan sekitar jalan yang dibangun ini juga belum begitu padat, maka penggunaanya dimungkinkan bisa dua arah, dan ini diharapakan bisa meramaikan Pasar Mejayan Baru. Diperkirakan pada akhir Oktober 2017, jalan ini benar – benar siap dimanfaatkan, “ pungkasnya. (*).

#forumjurnalismadiun

Saturday 23 September 2017

Anyaman Plastik “ Srikandi “ Desa Singgahan Bisa Tembus Pasar Ekspor

FORUM JURNALIS MADIUN, KEBONSARI – Desa Singgahan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun memang cukup potensial. Hal itu terlihat dari keberhasilan kelompok anyaman plastik “ Srikandi “ desa setempat, yang telah menghasilkan berbagai produk kerajinan berbahan anyaman plastik yang menarik serta memiliki corak dan model baru.

Bahkan, anyaman tas plastik yang diproduksi tersebut pernah diikut sertakan dalam event Gebyar Pasar Murah tingkat Kabupaten. Selain itu produk anyaman plastik ini juga pernah meraih juara 1 tingkat Kabupaten Madiun dalam bidang  Peningkatan Kesejahteraan Keluarga. 

“ Awalnya kita nyoba – nyoba dulu terus kita tawarkan, kalau nanti konsumen mau baru kita buat sesuai jumlah orderan, “ jelas Siti Munifah, Ketua kelompok anyaman plastik “ Srikandi “ Desa Singgahan, Kebonsari, Madiun.

Ia menjelaskan, produk kelompok yang kini beranggota 25 perajin dari desa itu sejak terbentuk di tahun 2014 lalu, sudah melayani pesanan dari berbagai kota hingga luar pulau jawa. Seperti Madiun, Ponorogo, Sumatera, Kalimantan, Jakarta, Bali, bahkan hingga tembus pasar ekspor Taiwan dan Hongkong. Selain itu juga melayani pesanan konsumen sekitar Desa Singgahan.

Lebih lanjut dikatakan, produk anyaman plastik dari Desa Singgahan saat ini sudah ada 18 macam produk, 4 diantaranya adalah model terbaru. Yakni, tas tipis L 4, tas tipis L 5, tas tipis L 6, tas kranjang K, tas kranjang T, tas kranjang B, tas kranjang j, tas kranjang sj, tas yasinan, tas dinas, tas syahrini, tas dorno K, tas dorno B dan kotak tisu. Sementara tas model baru yakni, tas dekopit, kotak tisu kaca, tas unyu – unyu dan tas PKK.

“ Selain memenuhi pesanan dari para konsumen, kita juga memasarkannya secara online melalui media sosial, dan untuk harga produk anyaman plastik khas Desa Singgahan ini bervariasi antara Rp. 4 ribu hingga Rp. 50 ribu, “ jelasnya.

Sementara itu Pemerintah Desa Singgahan pun mendukung penuh keberadaan kelompok anyaman plastik ini, dengan memfasilitasi  memberikan pelatihan baik dari desa maupuan Pemerintah Kabupaten Madiun.

“ Pemerintah Desa selalu mendukung dengan menganggarkan dana ADD maupun DD untuk pelatihan setiap tahunnya, jadi mulai anggota kita baru 16 orang, kemudian terus ada penambahan anggota baru hingga saat ini berjumlah 25 orang terus didukung oleh Pemerintah Desa Singgahan, “ pungkasnya. (*).

Sumber Berita ; Jatim Pos

Monday 4 September 2017

Karang Taruna Punya Usaha Pupuk Organik


FORUM JURNALIS MADIUN, BALEREJO - Kreatif Karang Taruna Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, patut ditiru. Pasalnya, organisasi kepemudaan tingkat desa ini, menjalankan bisnis  pembuatan pupuk organik di bawah bimbingan BUMDes.

Menurut Kepala Desa  Mojorejo H. Mustakim, untuk pembuatan pupuk organik, selain pembuatannya relatif mudah, bahan bakunya murah dan mudah didapatkan.

"Bahannya kotoran sapi dan mudah didapat. Selain managementnya sederhana, pangsa pasarnya mudah dan banyak yang membutuhkan,” terang H. Mustakim.

Menurutnya lagi, selain bahannya melimpah karena tiap KK ada yang mempunyai sapi 4-6 ekor, di Desa Mojorejo ada kelompok ternak "Seneng Makmur" yang memelihara 186 ekor sapi.

"Sebenarnya Desa Mojorejo  banyak faktor yang banyak bisa menjadi tonggak kemajuan ekonomi. Misalnya masyarakat sudah membuat kripik tempe,kripik pisang dan lainnya," tambahnya.

Sementara itu ketika disinggung mengenai dana desa (DD), menurutnya sebagian dana dari pemerintah pusat itu untuk membangun drainase yang sekarang pekerjaanya hampir 70% dan RTLH (rumah tidak layak huni) milik warga bernama Slamet. "Kalau rumah pak Slamet, kita bangun dari nol komplit MCK dengan anggaran Rp 12 juta,” terangnya. (*).
Sumber Berita : beritalima.com

Wednesday 30 August 2017

Desa Candimulya Alokasikan DD Untuk Pembangunan Infrastruktur

Kepala Desa Candimulya, Elya Widi Astuti, SE sedang meninjau pengaspalan jalan di Desanya
FORUM JURNALIS MADIUN, DOLOPO - Agar mobilitas warga lancar sehingga bisa mendongkrak perekonomian lokal, Desa Candimulya, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun menggunakan Dana Desa (DD) untuk pembangunan infrastruktur jalan yang sudah rusak.

Ditahun 2017 ini, ada beberapa titik yang sudah rampung pembangunannya seperti rabat jalan di RT. 9, Dusun Jatirejo. Rabat jalan dengan panjang 195 meter, lebar 2,5 meter dan ketebalannya 12 centimeter ini menelan dana sekitar Rp. 50 juta rupiah.

Saat ditemui, Setiyono, Kasun Ngendel menjelaskan, program pembangunan ini bisa dilaksanakan bermula dari Musyawarah Dusun (Musdus) dan dibawa ketingkat desa dan di tentukan melalui skala prioritas. "Jadi untuk proyek ditahun 2017 ini adalah hasil dari musyawarah ditajun 2016," ujarnya.

Selain di Dusun Jatirejo, Dusun Bulu juga dilaksanakan proyek pengaspalan jalan. Proyek ini bisa direalisasi dengan anggaran Rp. 100 juta diambilkan dari Dana Desa. "Selain itu pembangunan jalan juga dilaksanakan di Dusun Krajan, ninggal jalan PU. Perbaikan pun bervariasi mulai dari 0 hingga 50 persen," tegasnya.

Kasun Ngendel dan juga dipercaya menjadi Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) ini menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah karena kekompakan dari tim TPK "Kita  tidak bisa bekerja sendiri, kita butuh tim untuk berhasil," tegasnya.

Sementara, Elya Widi Astuti, SE, Kades Candimulya, mengatakan Desa Candimulya terdiri dari 5 Dusun dan hasil musyawarah dusun yang dirangkum di tingkat desa untuk tahun 2017 ini, Dusun Krajan mengajukan perbaikan aspal jalan. Untuk Dusun Sidowayah pengaspalan jalan sudah bisa direalisasi.

Selain itu, Dusun Bulu mengajukan perbaikan jalan dan drainase "Untuk Dusun Jatirejo mengajukan pengaspalan jalan dan rabat karena diliwati tonase berat. Sedangkan di Dusun Ngendel mengajukan drainase dan sekaran jalan sudah dihotmix," tegasnya.

Diharapkan, semua kebutuhan masyarakat bisa tercover sesuai dengan skala prioritas yang sudah ditetapkan. "Saya bangga, masyarakat Desa Candimulya sudah paham mana yang harus didahulukan sehingga memudahkan kita untuk mengatur pelaksaannya," pungkas Kades Candimulya. (*).

Sumber Berita ; Radar Indonesia

BUMDes Desa Tambakmas Berdayakan Masyarakat Melalui Unit Usaha Cor Beton

Kepala Desa Tambakmas, Sugeng Wibowo, S.Pd
FORUM JURNALIS MADIUN, KEBONSARI - Desa Tambakmas, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun merupakan desa yang  menonjol dibidang pertanian dan holtikultura. Namun setelah mendapatkan kucuran dana melalui Anggaran Dana Desa (ADD) yang dimasukan dalam program pemberdayaan masyarakat, Geliat usaha di Desa Tambakmas mulai terasa dengan munculnya industri rumahan yaitu Kue Manco dan Gula Merah (Gula Mangkok).

Pengembangan potensi desa terus dilakukan, melalui BUMDes, Desa Tambakmas membuka usaha dengan memproduksi cor beton. Saat ditemui diruangannya, Sugeng Wibowo, S.Pd, Kades Tambakmas mengatakan bahwa sebenarnya di Desa Tambakmas sudah banyak pengusaha cor beton, bahkan ada sekitar 7 pengusaha dan produksinya semua laku namun karena dirasa prospek usaha sangat dibutuhkan maka pihak desa menganggarkan melalui APBDes untuk penambahan pengadaan alatnya. "Usaha ini juga menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 5 orang," ujarnya.

Dilanjutkan, apalagi saat ini, Desa Tambakmas tengah mendapatkan Bantuan Khusus Kabupaten (BKK) untuk pembangunan irigasi di Dusun Sriket, maka produksi cor beton ini didropkan kelokasi tersebut. "Saat ini kami produksinya kami fokuskan untuk mengcover kebutuhan desa atau pembangunan irigasi," lanjutnya.

Kades Tambakmas menceritakan, pada awalnya unit BUMDes ini hanya punya 5 cetakan, karena dirasa mempunyai prospek yang menjanjikan, maka tahun ini ditambah lagi 5 cetakan yang dianggarkan melalui APBDes. "Sementara ini produksinya mencapai 40 biji per hari," tegas Sugeng Wibowo.

Diharapkan, unit usaha dari BUMDes ini bisa terus berkembang dan bisa menyerap tenaga lokal yang lebih banyak. Diharapkan pula hasil produksi ini akan ditawarkan ke desa-desa lainnya agar mau memakai produk dari Desa Tambakmas saat mengerjakan proyek irigasi didesanya. "Kami akan jaga mutu produksi sehingga layak digunakan apabila desa lain membutuhkan," pungkas Sugeng Wibowo, S.Pd, Kades yang murah senyum ini pada Media Radar Indonesia. (*).

Sumber Berita ; Radar Indonesia

Sunday 27 August 2017

Masyarakat Desa Sukorejo Antusias Ikuti Jalan Sehat HUT RI

FORUM JURNALIS MADIUN, SARADAN - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke - 72 tahun 2017, Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun menyelenggarakan acara jalan sehat bersama  yang dipusatkan di lapangan Desa Sukorejo, Minggu (27/8/2017).

Antusias warga pun meningkat, hampir semua warga ikut berpartisipasi, mulai anak-anak, remaja hingga orang tua. Sebelum jalan sehat dimulai, sejak  pukul. 06.00 WIB tampak masyarakat sudah mulai berkumpul di lapangan desa setempat dan melakukan pemanasan dengan mengikuti senam bersama. 

Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-72 menjadi momen penting untuk menjaga kekompakan dan kerukunan bersama di Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Selain menambah rasa nasionalisme, kegiatan jalan sehat bersama yang digelar ini diharapkan menjadi ajang warga dari anak-anak hingga orang tua untuk berpartisipasi dalam peringatan HUT RI dan menunjukkan kekompakan demi terjalinnya kerukunan bersama di Desa Sukorejo.

Sementara Kepala Desa Sukorejo, Kushadianto memberangkatkan langsung acara jalan sehat bersama tersebut dan langsung berbaur dengan masyarakat untuk menyusuri rute jalan sehat yang telah ditentukan oleh panitia. 

Acara jalan sehat bersama pun semakin meriah setelah para peserta sampai finis dengan membawa bendera merah putih yang dilekati kupon undian yang telah dibagikan oleh panitia di rute jalan sehat. Lebih meriah lagi setelah digelar pengundian door prize. Berbagai hadiah menjanjikan mulai dari mesin cuci, kulkas, sepeda, televisi, kipas angin, dan dispenser serta puluhan hadiah lainnya pun dibagikan kepada pemilik kupon dengan nomor undian yang beruntung. 

“ Semoga acara jalan sehat bersama ini berjalan lancar dan bisa menambah kerukunan bersama dan semoga acara seperti ini berlanjut di tahun depan menjadi lebih baik lagi, “ ungkap Kepala Desa Sukorejo, Kushadianto di hadapan puluhan peserta sebelum diberangkatkan. 

Menurut dia, di tahun yang akan datang, Pemerintah Desa Sukorejo juga berharap dapat menggelar kegiatan yang lebih baik sembari terus menjaga kekompakan dan kerukunan masyarakat Desa Sukorejo. 

“ Dengan adanya kegiatan  jalan sehat bersama ini diharapkan dapat mempererat persatuan dan kesatuan. Apalagi kegiatan ini diadakan untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 72, sesuai dengan temanya, Indonesia Kerja Bersama, kita kompak kerjasama menjalin kerukunan bersama, “ pungkasnya. (*).

Sumber Berita ; Jatim Pos

Friday 25 August 2017

Desa Mejayan Pembangunan Untuk Kesejahteraan Warga

Kepala Desa Mejayan, Titik Handayani
FORUM JURNALIS MADIUN, MEJAYAN - Sebagai jantung Ibu Kota Kabupaten Madiun, desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dalam melaksanakan pembangunan desa selalu memperhatikan untuk kepentingan bagi warganya, baik itu pembangunan infrastruktur fisik maupun dalam tata ruang pembangunan sarana dan prasarana lainya selalu difikirkan matang dan terencana.

Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan yang memiliki luas wilayah desa 273 hektar. Jumlah penduduk desa Mejayan sebanyak 5.250 jiwa yang terbagi dalam 5 dusun, yaitu dusun Sumber Suko, dusun Gendoman dan Mejayan, dusun Sanggrahan dan Ngrubahan, dusun Porong serta dusun Krunggahan. Letak geografis desa Mejayan yang berada dipusat Kabupaten Madiun sangat strategis. Batas wilayah desa Mejayan berbatasan dengan desa disebelah selatan desa Sidodadi sama desa Klecorejo, disebelah barat desa Pandean sama Kelurahan Bangunsari, disebelah timur desa Ngepeh sama desa Kaligunting, dan disebelah utara desa Bajulan sama Kelurahan Bangunsari.

Mayoritas penduduk desa tersebut bekerja sebagai PNS, Pedagang dan petani. Masyarakat Desa Mejayan memiliki beberapa olahan makanan yang dihasilkan dari UMKM,  sebagai penghasil produk olahan makanan, seperti ; Golang-galing, keripik tempe, kerupuk dan keripik usus.’’ Kata Kepala desa Mejayan, Titik Handayani.

Pembangunan Paving di Desa Mejayan
Lebih lanjut dikatakan Kepala Desa Mejayan, Titik Handayani , bahwa dalam pelaksanaan kegiatan Dana Desa ( DD ) tahap pertama untuk tahun 2017 ini desa Mejayan telah membangun untuk beberapa titik infrastruktur fisik, seperti ; Pembangunan Drainese 4 titik yang berlokasi didusun Krunggahan 1 titik, didusun Ngrubahan 1 titik, didusun Sanggrahan 1 titik dan didusun Mejayan 1 titik. Kemudian untuk pembangunan paving jalan dan pembangunan BUMDes.

Selain itu untuk membantu warga masyarakat desa yang tidak mampu, khususnya bagi masyarakat yang mempunyai rumah tidak layak huni ( RTLH ) desa Mejayan telah membangun 2 tempat RTLH yang berada didusun Gendoman satu rumah dan yang berada didusun Porong satu rumah.’’ Ujar Kepala desa Mejayan, Titik Handayani. 

Dengan adanya pembangunan yang bersumber dari DD ini sangat membantu sekali hasil yang dirasakan oleh warga masyarakat desa Mejayan, dulunya sebelum ada pembangunan seperti Drainese ini desa Mejayan sering untuk dijadikan langganan banjir apabila musim hujan, tetapi setelah ada pembangunan Drainese masyarakat sudah tidak kwatir lagi akan adanya banjir,’’ Tambahnya.

Kepala desa Mejayan, Titik Handayani , berharap Dana Desa itu nanti tidak hanya untuk sarana dan prasarana saja, akan tetapi juga bisa untuk digunakan pemberdayaan dan untuk meningkatkan SDM warga desa Mejayan yang sesuai dengan visi dan misinya. Pembangunan desa skala prioritas desa, yang hasilnya bisa untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warganya.’’(*).   
   
Sumber Berita ; Lensa Nasional

Tuesday 22 August 2017

BUDIDAYA BIBIT IKAN GURAMI DI DESA SIDOREJO KECAMATAN KEBONSARI KABUPATEN MADIUN

Kepala Desa Sidorejo Kecamatan Kebonsari, Ana Setyawati
FORUM JURNALIS MADIUN, KEBONSARI - Ikan Gurami merupakan ikan asli Indonesia dan berasal dari perairan daerah Jawa Barat. Ikan ini merupakan salah satu komuditi perikanan air tawar yang cukup tinggi dilihat dari permintaannya yang cukup besar dan harganya yang relatif tinggi di bandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan Mas,Nila,dan Tawes serta merupakan salah satu sumber protein yang cukup tinggi. 

Bagi masyarakat umum ikan ini di pandang dan biasanya di sajikan pada acara-acara penting oleh sebab itu tidak mengherankan apabila ikan Gurami menjadi salah satu komuditi unggulan di sektor perikanan air tawar. Umumnya budidaya  ikan Gurami masih di laksanakan oleh masyarakat dengan tehnologi semi sensitif. 

Masa pemeliharaannya relatif lama sehingga di lakukan dalam beberapa tahapan yaitu tahap pembenihan,tahap pendederan,dan tahap pembesaran di mana pada masing-masing tahapan menghasilkan produk yang dapat di pasarkan secara tersendiri.

Bapak Edi Sujarwo Beserta Kolamnya
Seperti halnya yang di lakukan oleh Bapak Edi Sujarwo yang ada Dusun Jomblang Rt 8,Rw IV di Desa Sidorejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun,beliau hanya mampu membudidayakan pembenihan dan pembesaran selama 2-3 bulan untuk di pasarkan padahal usahanya ± sudah 7 tahunan.

“ Karena terkendala modal usaha maka saya hanya bisa membeli telurnya saja mas untuk di tetaskan dan itupun pesan telurnya dari daerah Kota Purwakarta.untuk telur Gurami per paket dengan jumlah 10.000 telur dengan harga Rp 400.000,- sedangkan untuk pemasarannya bibit Gurami umur 2-3 bulan saya masih di ambil para tengkulak dengan harga Rp 700,- per ekor.” Kata Edi Sujarwo.

Kepala Desa Sidorejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun Ibu Ana Setyawati saat di konfirmasi Hari Senin ( 31/7/2017 ) mengatakan Dengan jumlah penduduk  ± 4.000 jiwa dan di bagi 5 Dusun banyak sekali UMKM – UMKM di desa sini seperti Budidaya Bibit Ikan Gurami dan untuk ke depannya Pemerintah Desa akan memberikan fasilitas-fasilitas saja, karena selama ini belum ada UMKM  -UMKM yang terkoordiner untuk membentuk suatu kelompok.

" Maka dari itu kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas terkait agar membantu memberikan Pelatihan – Pelatihan, tambahan Modal Usaha, Alat – Alat Produksi, serta Pemasarannya agar mereka bisa bersaing dan di kenal dengan Daerah –Daerah serta tidak menutup kemungkinan akan menjadikan tambahan Ekonomi bagi masyarakat kami, " pungkasnya.   ( * )

Sumber Berita  ; SKM Metro Jatim

PETANI CENGKEH DI DESA TILENG BUTUH CAMPUR TANGAN PEMKAB MADIUN

Kepala Desa Tileng Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, Miratnu
FORUM JURNALIS MADIUN, DAGANGAN - Tanaman cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, tanaman ini tumbuh subur di daerah pegunungan dan dataran rendah yang banyak curah hujannya. Cengkeh dimanfaatkan antara lain sebagai rempah-rempah penyedap makanan dan bahan campuran rokok kretek. 

Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh tinggi 10 – 20 meter mempunyai daun lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya, tangkai buah pada awalnya berwarna hijau dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan di panen jika umur ± 7 tahun dan sudah mencapai panjang 1,5 – 2 cm.

Seperti halnya yang ada di desa Tileng Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, disalah satu penduduk yang bernama Bapak Nuri  selain menjadi perangkat desa beliau juga petani cengkeh. “ Rata-Rata 80 % penduduk  sini mempunyai tanaman cengkeh mas untuk menambah penghasilan ekonomi meskipun hanya 1 tahun sekali panen. “ Kata beliau kepada wartawan Metro Jatim hari senin ( 24/07/2017).

Bapak Nuri Dan Tanaman Cengkeh di kebun miliknya
Kepala Desa Tileng Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun, Miratnu saat dikonfirmasi mengatakan “ Dengan jumlah penduduk  ± 1.500 Jiwa dan di bagi 3 dusun rata- rata mereka petani cengkeh karena tempat ini tidak bisa ditanami padi, sedangkan penjualannya mereka masih di ambil oleh para tengkulak – tengkulak, untuk harga cengkeh basah mereka membeli per kilo gram  ± Rp. 30.000,- sedangkan yang kering     ±  Rp. 100.000,-.

 “ Kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas terkait agar campur tangan membantu untuk membudidayakan tanaman cengkeh ini melalui pelatihan-pelatihan dari bibit sampai cara tanam yang baik supaya nanti bisa panen dengan hasil yang baik pula dan bisa menjadi produk unggulan desa sini serta  mengkoordiner untuk pemasarannya supaya tidak dijual kepada tengkulak-tengkulak ” lanjut beliau. (*)

Sumber Berita ; SKM Metro Jatim

PKK DESA BENER CIPTAKAN HOME INDUSTRI PANGAN OLAHAN

Sekdes Sri Suyani dan Waka PKK Desa Bener, Siti Rohmatun  menunjukkan Kue Lekker Holland produksinya
FORUM JURNALIS MADIUN, SARADAN -  Perekonomian merupakan ujung tombak kelangsungan hidup dan kehidupan khususnya dalam suatu keluarga. Apabila perekonomian mapan dapat dipastikan kondisi keluarga akan aman. Era globalisasi saat ini, ekonomi keluarga tidak hanya dibebankan kepada suami selaku kepala keluarga namun istri diharapkan mampu mengimbangi dalam rangka menciptakan keluarga sejahtera dengan taraf ekonomi mapan. Untuk perlu adanya terobosan dengan melakukan pembinaan dan pelatihan bagi kaum ibu.

Seperti  yang terjadi di Desa Bener Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun, dengan penduduk kurang lebih 2700 jiwa yang tersebar di lima dusun yakni Bener, Kedung Dang, Borok, Boto Mulyo dan Siwalan. Kaum ibu yang tergabung dalam PKK Desa Bener mencoba melakukan terobosan dengan mengundang Balai Latihan Kerja ( BLK ) Kabupaten Madiun untuk memberikan pembinaan dan pelatihan khususnya dibidang pangan olahan.

Kepala Desa Bener, Sukidi mengatakan peran serta ibu-ibu dalam rumah tangga tidak hanya dalam urusan dapur, sudah saatnya bangkit untuk membantu penghasilan suaminya. Kalau ibu-ibu dapat memperoleh tambahan penghasilan, hal ini akan sangat membantu  mengatasi masalah ekonomi dalam keluarga.

“ Dengan adanya pelatihan tersebut,, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian keluarga “ kata Sukidi.

Ditambahkan, mayoritas penduduk Desa Bener bermatapencaharian sebagai petani dan buruh tani. Sedangkan para ibu-ibu bekerja di sawah hanya pada saat musim tanam dan panen. Masih banyak waktu luang yang perlu dimanfaatkan. Yakni mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi keluarga khususnya dan masyarakat pada umumnya.

“ Muara akhir dari kegiatan tersebut adalah menciptakan home industri rumah tangga “ tambah Kades dua periode tersebut.

Wakil Ketua PKK Desa Bener, Siti Rohmatun menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan  program PKK. Dengan mendatangkan tutor dan narasumber dari Balai Latihan Kerja ( BLK ) Kab. Madiun kedepan diharapkan dapat memberikan nilai tambah baik pengetahuan maupun penghasilan.

“ Pesertanya diambilakn dari masing-masing dusun sebanyak 3 orang  “ jelas Siti Rohmatun.

Dikatakan, kegiatan terebut akan dilaksanakan selama 40 hari kerja dengan materi yang berbeda-beda. Pada minggu pertama dilatih cara membuat kue Lakker Holland. Untuk berikutnya akan memanfaatkan bahan-bahan yang banyak terdapat didesa seperti pisang, umbi-umbian (ketela dan kentang) untuk dijadikan produk pangan olahan seperti donat dan lain sebagainya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekdes Sri Suyani, dengan adanya pelatihan tersebut tentunya akan membawa hasil yang positif. Selain memanfaatkan bahan-bahan olahan yang ada didesa juga akan menciptakan lapangan kerja baru sehingga kedepan roda perekonomian masyarakat desa Bener akan meningkat.  

“ Kami request untuk buah pisang dapatnya dijadikan sebagai kue Bollen yang mempunyai nilai jual tinggi “ kata Sekdes Sri Suyani.

Lebih lanjut dikatakan, untuk pasar dari hasil produksinya sementara masih memenuhi pesanan warga setempat seperti halnya hajatan atau jamuan untuk tamu. Kedepan akan dipasarkan di otlet otlet jajanan dan swalayan yang ada di Kabupaten Kota Madiun. Sedangkan harga untuk lekker Holland dijual 20.000 rupiah per bungkus. (*)

Sumber Berita ; Realita Masyarakat

Tingkatkan Keselamatan Siswa, Desa Sareng Rehab Gedung Sekolah TK


Kepala Desa Sareng, Budiono (kanan) bersama Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa sareng
dilokasi pembangunan rehab gedung TK Desa setempat.
FORUM JURNALIS MADIUN, GEGER - Guna meningkatkan keselamatan dan keamanan pada anak sekolah khususnya pada anak-anak diusia masih kecil perlu mendapatkan perhatian khusus, baik itu dari guru pengajar, lingkungan sekolah maupun pada pemerintahan desa. Apalagi kalau gedung sekolah itu terletak dipinggir jalan raya, kewaspadaan dan kekwatiran para orang tua wali murid terhadap keselamatan pada anaknya sangatlah tinggi. 

Untuk itu Pemerintahan Desa Sareng, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun sangatlah perduli terhadap anak-anak sekolah terutama pada anak sekolah Taman Kanak-kanak ( TK ). Pasalnya, guna menindak lanjuti kegelisahan para orang tua wali murid TK Sareng 01 ini desa Sareng telah merehab gedung sekolah TK yang berlokasi di pertigaan jalan raya antara jalan Slambur menuju jalan ke desa Segulung.’’ Ujar Kepala Desa Sareng, Budiono.
Rehab gedung sekolah TK Sareng 01 ini dibangun karena kondisinya
sekolah sudah rusak dan kayunya sudah rapuh karena dimakan usia.
Lebih lanjut dijelaskan Kepala Desa Sareng, Budiono , bahwa Desa Sareng yang berbatasan dengan desa sebelah utara desa Kepet, disebelah timur hutan Perhutani, disebelah selatan desa Ketandan dan disebelah barat desa Geger. Jumlah penduduk desa Sareng sebanyak 2.900 jiwa yang terbagi dalam 2 dusun, dusun Sareng dan dusun Gulunan. 

Selain untuk menjaga keamanan para anak-anak sekolah TK, gedung sekolah TK Sareng 01 ini dibangun karena kondisinya sekolah sudah rusak dan kayunya sudah rapuh karena dimakan usia. Dulunya gedung sekolah TK 01 Sareng ini bekas kantor desa, dan dibangun mulai tahun 1978. Jadi sudah waktunya untuk direhab dan diperbaiki demi untuk kenyamanan anak-anak dalam belajar, apalagi lokasinya sekolah ini dipertigaan jalan raya tentunya kendaraan sangat ramai.

‘’Rencana untuk rehab gedung sekolah TK Sareng 01 ini akan dirubah, yang dulunya TK ini menghadap ke Utara, nantinya akan dirubah menghadap ke barat, sehingga sekolah ini mempunyai halaman untuk fasilitas bermain anak-anak. Dengan luas tanah kurang lebih 12 meter dengan panjang tanah 50 meter. Jumlah siswa TK Sareng 01 ini untuk kelas 0 kecil sebanyak 25 anak, sedangkan untuk TK kelas 0 besar sebanyak 21 anak dengan guru pengajar 2 orang. Yang nantinya gedung sekolah TK Sareng 01 ini juga akan ditambah dengan TK play group.’’ Ungkap Kepala Desa Sareng, Budiono.

Selain untuk pembangunan rehab gedung sekolah TK Sareng 01, anggaran Dana Desa ( DD ) yang bersumber dari Anggran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) Tahun 2017 ini untuk membangun infrastruktur desa, seperti untuk pembangunan peningkatan jalan desa atau jalan Holmic, pembangunan lapen di Rt 2 dan Rt 8, pembangunan Drainese di Rt 9, Rt 11, Rt 12 dan Rt 15 masing-masing 1 titik dan pembangunan talut penahan tanah ( TPT ) yang berada di Rt 10. Kemudian untuk penguatan penambahan modal BUMDes.

Kepala desa Sareng, Kecamatan Geger, Budiono , berharap agar pembangunan infrastruktur desa Sareng bisa segera terpenuhi, dan untuk peberdayaan masyarakat desa bisa lebih maju, sehingga bisa meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat lebih baik dan untuk mesejahterakan masyarakat desa Sareng.’’ Pungkasnya. (*).

Sumber Berita ; Lensa Nasional 

Bangun Infrastruktur Jalan Desa Dolopo Untuk Tingkatkan Perekonomian Warga

Kepala Desa Dolopo,Sayekti sedang mengawasi pembangunan jalan di Desanya.
FORUM JURNALIS MADIUN, DOLOPO -  Untuk memperlancar pengguna transpotasi jalan warga Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun membangun beberapa Infrastruktur  fisik di wilayah desa, seperti pengaspalan jalan, Pembangunan jalan rabat beton, pembangunan saluran air ( Draineser ) dan pavlingisasi untuk halaman lumbung desa yang di anggarkan dari Dana Desa ( DD ) Tahun 2017 yang bersumber dari  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ). Sekarang ini pengaspalan jalan yang berada di desanya ini sudah dalam pengerjaan,’’ ungkap Kepala Desa Dolopo, Sayekti.  
      
Desa Dolopo yang mempunyai luas wilayah 377.14 hektar ini dengan jumlah penduduk  sebanyak 9.400 jiwa yang terbagi dalam 3 Dusun, Dusun Krajan, Dusun Sidorejo dan Dusun Kebondalem. Letak geografis desa Dolopo berbatasan dengan desa disebelah utara Kel.Bangunsari dan Kecamatan Geger, disebelah timur desa Glonggong dan desa Candimulyo, disebelah selatan desa Glonggong, dan disebelah barat desa Doho dan desa Sukorejo, Kecamatan Kebonsari. Desa Dolopo ini perlu dilakukan perbaikan jalan maupun pembangunan lainya.’’ Kata Kepala Desa Dolopo, Sayekti .

Kepala Desa Dolopo,Sayekti bersama Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) sedang mengawasi pembangunan jalan di Desanya.
Lebih lanjut dikatakan Kepala Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Sayekti,  bahwa kegiatan DD tahap pertama tahun ini digunakan untuk pembangunan fisik, pembangunan aspal jalan 2 titik yang berada didusun Krajan dan dusun Sidorejo, pembangunan rabat jalan beton penghubung jalan desa sebanyak 1 titik, pembangunan draineser didusun Kebundalem wetan dengan panjang 210 meter ditambah swadaya masyarakat dan pembangunan pavlingisasi untuk halaman lumbung desa. 
 
Kepala Desa Dolopo, Sayekti , berharap Semoga dengan adanya pembangunan yang berada di desanya ini bisa merubah desa Dolopo menjadi lebih maju dan bisa memperlancar transpotasi jalan, Sehingga bisa untuk meningkatkan perekonomian warganya. Karena pembangunan jalan yang berada di desanya adalah prioritas utama dalam sekala pembangunan, Hal ini sesuai dengan aspirasi masyarakat desa Dolopo yaitu, terciptanya desa Dolopo yang aman dan sejahtera. 

Meningkatkan taraf hidup masyarakat, menciptakan keamanan dan kerukunan, menciptakan pemerintahan desa yang transparan dan demokratis, menciptakan derajat dan kesehatan masyarakat, dan meningkatkan sarana dan prasarana desa.’’ Pungkasnya.(*).  

Sumber Berita : Lensa Nusantara

Pembangunan Infrastruktur Skala Utama Desa Banaran

Pembangunan  saluran air ( Drainase ) di Desa Banaran, Kecamatan Balerejo.
FORUM JURNALIS MADIUN, BALEREJO - Semangat untuk membangun Desa dan meningkatkan perekonomian masyarakat selalu diapresiasikan oleh Desa Banaran, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Pasalnya, Desa Banaran saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan desa, lewat Dana Desa (DD) tahun 2017 yang bersumber dari APBN dan sudah dilaksanakan untuk pembangunan pada saluran air ( Drainase ).

Desa Banaran yang mempunyai luas wilayah 170 hektar lebih ini terbagi dalam 2 dusun, dusun Kedungmuni dan dusun Banaran. Desa Banaran mempunyai jumlah penduduk sebanyak 1.464 jiwa, sedangkan letak geografis desa Banaran berbatasan dengan sebelah utara Desa Pacinan, Sebelah barat Kabupaten Ngawi, Sebelah selatan desa Sogo, dan disebelah timur desa Kedungrejo. 

Mayoritas penduduk desa tersebut bekerja pada sektor pertanian,  selain itu Desa Banaran juga mempunyai potensi sebagai produksi tempe yang dijadikan produk unggulan desa.

Kepala Desa Banaran, Kecamatan Balerejo, Hariyono mengatakan, bahwa untuk tahun ini desa Banaran telah melaksanakan pembangunan infrastruktur di beberapa titik yang berada didesanya, Seperti pembangunan saluran air ( Draineser ) yang berlokasi di dusun Banaran Rt 01 dan Rt 02 yang panjangnya mencapai 261 meter. Sedangkan pebangunan Draineser yang berada di dusun Kedungmuni dengan panjang 149 meter.

Lebih lanjut dikatakan Kepala Desa Banaran, Hariyono, bahwa tujuan pembangunan Draineser ini selain untuk memperlancar pada saluran air juga untuk pembatas jalan dengan tanah pekarangan milik warganya, sehingga batas jalan itu nanti tidak berubah-ubah dan jalanya tidak akan longsor lagi.

Kepala Desa Banaran, Hariyono berharap, dengan adanya pembangunan yang berada didesanya ini bisa membawa kemajuan desa, serta bisa untuk  meningkatkan perekonomian masyarakat desa Banaran. Desa Banaran sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten Madiun untuk ikut membantu dalam perbaikan jalan, karena desa Banaran ini juga sebagai penyangga Ibu Kota Kabupaten Madiun.’’ Pungkasnya . ( * )

Sumber Berita ; Lensa Nusantara

Saturday 19 August 2017

KWARCAB KOTA MADIUN GELAR PESTA SIAGA DAN PENGGALANG

Lomba Pionerring, LCC dan Daur Ulang dalam Kegiatan Pesta Siaga Kwarcab Kota Madiun
FORUM JURNALIS MADIUN –  Pramuka Siaga adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berumur 7 – 10 tahun. Disebut  Pramuka Siaga karena sesuai kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia yaitu ketika rakyat Indonesia menyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan.

Gerakan Pramuka sebagai wadah para pramuka untuk melaksanakan kepramukaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan menarik yang mengandung unsur-unsur pengetahuan dan pendidikan. Organisasi Gerakan Pramuka adalah salah satu organisasi independen yang tidak terlibat dalam politik  dan terbukti membawa kemaslahatan.

Seperti yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Madiun pekan kemarin, Sabtu (19/8) dengan menggelar Pesta Siaga sebagai ajang lomba antar anggota Pramuka Siaga yang ada di Kota Madiun dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke 56 dan HUT RI ke 72 tahun. Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang dilkaksanakan oleh Kwarcab Kota Madiun.

Koordinator Panitia dan Lomba, Slamet Hariyadi mengatakan bahwa digelarnya kegiatan pesta siaga selain sebagai ajang silaturahmi antar sesama anggota Pramuka juga untuk mengetahui perkembangan dan kemampuannya melalui kompetisi perlombaan. Sepeti lomba pionerring, daur ulang dan lomba cerdas cermat.

Lomba pionerring ( permainan tali dan tongkat ) misalnya, nilai pendidikannya adalah kekompakan, kerjasama, kepercayaan dan kejujuran karena tidak didampingi oleh pembinanya
“ Inilah yang kita harapkan kedepan untuk membentuk generasi muda yang jujur dan tangguh “ kata Hariyadi.

Untuk Lomba Cerdas Cermat ( LCC ) masih menurut Hariyadi untuk mengasah kemampuan dan daya ingat tentang nilai-nilai sejarah bangsa. Mereka diberikan soal-soal sejarah perjuangan bangsa. Sedangkan untuk lomba Daur Ulang, mengajarkan dan mendidik peduli terhadap lingkungan dan sampah. Trampil dalam memilih dan memilah sampah berguna dan yang tidak. Sehingga mereka suka dan terbiasa dengan kebersihan dan disiplin untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“ Dengan bekal ketrampilan, ketangkasan dan kecakapan, melalui lomba tersebut agar dapat  mendorong untuk lebih mampu dan mengerti makna berorganisasi dan berempati serta lebih kreatif dan inovatif“ tutur Hariyadi yang juga menjabat sebagai sekretaris Kwarcab Kota Madiun.

Pihaknya berharap hendaknya Pramuka menjadi pilihan pertama sebelum kegiatan yang lain. Banyak pemimpin-pemimpin bangsa yang awalnya dari Pramuka. Ini salah satu bukti bidikan Gerakan Pramuka dalam upaya mencetak kader penerus bangsa yang handal dan special troup.
“ Cintailah pramuka karena pramuka akan menjadikan kalian pemimpin-pemimpin bangsa yang diharapkan oleh masyarakat dan Negara “ pesannya. 

Diinformasikan bahwa selain kegiatan Pesta Siaga, Kwarcab. Kota Madiun juga menggelar Lomba untuk anggota Pramuka Penggalang SD dan SMP yang dilaksanakan pada Senin-Selasa (21-22/8) bertempat di lapangan Gulun Kota Madiun.  Untuk Penggalang SD akan diberikan materi lomba yaitu Tapak Tenda Lengkap dan PBB, sedangkan untuk Penggalang SMP materi lombanya adalah Tapak Tenda Lengkap dan Yel-Yel. (her).

Sumber Berita : Realita Masyarakat

Friday 18 August 2017

Tingkatkan Pendidikan Anak-Anak, Desa Banyukambang Bangun Gedung PAUD

Kepala Desa Banyukambang, Tukiran (kanan) beserta Perangkat Desa
memantau proyek pembangunan infrastruktur di desanya
FORUM JURNALIS MADIUN, WONOASRI - Guna meningkatkan pendidikan pada anak-anak usia dini untuk itu Pemerintahan desa Banyukambang, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun telah membangun gedung baru untuk sekolah PAUD. Pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )  didirikan dilokasi di samping dekat kantor desa Banyukambang dengan volume bangunan lebar 7 meter dan panjangnya mencapai 9 meter.

 " Pembangunan gedung sekolah PAUD untuk anak-anak didesanya ini yang dianggarkan dari Dana Desa ( DD ) tahap pertama, " Kata Kepala Desa Banyukambang, Tukiran.

Lebih lanjut dikatakan Kepala Desa Banyukambang, Tukiran , bahwa dengan banyaknya perkembangan anak-anak yang usianya masih kecil didesanya membuat perhatian khusus dari pemerintah desa Banyukambang untuk mendirikan bangunan gedung sekolah tersendiri. Sekarang ini jumlah siswa PAUD sudah mencapai 25 anak dengan didampingi oleh 2 guru pengajar.

Selain pembangunan gedung sekolah PAUD desa Banyukambang yang mempunyai luas wilayah desa 158,12 hektar ini terbagi dalam 3 dusun, dusun Banyukambang 1, dusun Banyukambang 2 dan dusun Pandusit.  Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.720 jiwa lebih, desa Banyukambang juga membangun beberapa titik infrastruktur fisik lainya yang dianggarkan dari DD tahap pertama yang bersumber dari APBN Tahun 2017.’’ Tutur Kepala Desa Banyukambang,  Tukiran.

Pembangunan infrastruktur fisik ini hampir merata diwilayah desa Banyukambang, seperti pembangunan draineser di Rt 3 Kasun 1, pembangunan draineser di Rt 8 Kasun 2, pebangunan draineser di Rt 10 dan Rt 11 Kasun 3 dan juga membangun talut penahan tanah ( TPT ) yang berada di Kasun 1.

Kepala Desa Banyukambang, Tukiran , berharap dengan adanya pembangunan Infrastruktur  baik itu sekolahan maupun pembangunan draineser yang dianggarkan dari DD didesanya semoga hasilnya bisa mampu dinikmati oleh warganya, anak-anak bisa menempuh jenjang pendidikan dengan sarana yang memadai sehingga bisa untuk meningkatkan mutu pendidikan di desanya.

Dan untuk pembangunan infrastruktur lainya juga semoga bisa dirasakan oleh warga desa Banyukambang sehingga bisa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Banyukambang.’’ Pungkasnya. (*).

Sumber Berita : Lensa Nusantara   

Tuesday 15 August 2017

Bupati Madiun Muhtarom : Kades Tak Perlu Takut Kelola DD

Wakil Bupati Madiun, H. Iswanto (kiri) dan Bupati Madiun, H. Muhtarom (kanan).
FORUM JURNALIS MADIUN - Bupati Madiun, H. Muhtarom, S.Sos menghimbau khususnya kepada para Kepala Desa di Kabupaten Madiun untuk tidak takut mengelola Dana Desa atau DD. Hal tersebut ditegaskan oleh Bupati Muhtarom dengan catatan para Kades selalu bekerja secara Normatif. Dana DD harus jelas pemanfaatannya dan harus dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini menurut Muhtarom juga sudah dipertegas dengan surat yang telah diberikan kepada para kepala desa se-Indonesia untuk benar - benar mentaati aturan pemanfaatan Dana Desa. Tentunya termasuk dana dana yang lainnya seperti dana ADD , Dana Perimbangan dan BKK.

Sementara itu Bupati Muhtarom menegaskan terkait kegelisahan yang dialami oleh para Kades di Kabupaten Madiun pasca adanya Operasi Tangkap Tangan atau OTT terhadap Kades Kranggan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun untuk tidak perlu gelisah senyampang sudah bekerja secara normatif. Menurut Muhtarom kejadian di Desa Kranggan karena memang Kades tidak benar. Kalau sudah bekerja dengan benar pasti tidak terjadi apa - apa. Kalau masih ada Kades yang ketakutan , berarti ketakutan mereka itu juga Tanda Petik. Seperti dijajaran pemerintah daerah sendiri, Bupati Muhtarom selalu menghimbau untuk tidak perlu takut ketika sudah bekerja secara normatif. 

Seperti diketahui beberapa waktu yang lalu Team Satgas Saber Pungli melakukan operasi tangkap tangan terhadap Kades Kranggan Kecamatan Geger Sriyono. Penangkapan tersebut diduga Kades Sriyono telah meminta uang atau menerima uang Bantuan Keuangan Khusus ( BKK ) dan ADD / DD sebanyak 7 kali dalam Tahun 2017 yang jumlahnya mencapai 55 juta lebih. Menanggapi hal tersebut Bupati Madiun Muhtarom menyatakan belum menerima laporan dari kepolisian. Bupati Muhtarom  Terkait status tersangka yang telah ditetapkan, Bupati menyatakan bahwa hal tersebut bisa ditanyakan ke  Inspektur atau BKD kaitannya dengan PP No 53 Tahun 2010. Kemungkinannya akan diberhentikan sementara nantinya sesuai status Tersangka yang melekat. (*). 

Sumber Berita :   Surabaya News Week