![]() |
Kades Prambon Yudho Prasetyo S,sos
dengan pengusaha
jamur tiramWahyu Winarti saat di
lokasi jamur tiram putih
|
Dia menjelaskan baglog adalah media tanam bagi jamur tiram
putih, di sinilah jamur putih akan
tumbuh. “ Di baglog biasanya terbuat dari serbuk gergaji yang di bungkus dengan plastik berbentuk
silinder, pada salah satu ujungnya di beri lubang, ini sebagai tempat jamur menyebul keluar,” Jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, Baglog berukuran 1 kg di beli dengan
harga Rp 2000, sedangkan perawatanya sebelum baglog di susun di rak buka
terlebih dahulu kertas dan cincin penutup baglog di diamkan selama 5 hari, dan
karena lantai terbuat dari tanah maka perlu di lakukan penyiraman 3 kali sehari
untuk menambah kelembaban. “ Untuk proses selanjutnya potong ujungnya agar
ruangan pembentukan jamur lebih lebar, potong ujung baglog sprayer dengan
siraman berbentuk kabut, “ Jelasnya lagi.
Di tahun 2014 awal mula budi daya jamur tiram di akui
memang banyak kendala, mulai dari jamur membusuk hingga berulat, namun berkat
keuletan dan ketelatenan dan belajar dari pengalamannya lama kelamaan tidak
terjadi lagi jamur membusuk maupun berulat. “ Tiap hari sebanyak tiga kali di sirami lantainya biar kelembabanya bisa terjaga, “
Ungkap Wahyu Winarti.
Dengan harga jamur tiram putih yang di hargai Rp 10.000,- per
kilo gram maka bisa mengatongi hingga Rp 150.000,- sampai Rp 300.000,- per
hari. ”makanya kita berharap saat ini bisa 6000 buah bglog ke depan bisa dua
kali lipat karena sudah persiapakan bangunan untuk penyimpanan,karena
penghasilanya lumayan,”kata Wahyu Winarti.
Sementara itu, Kepala Desa Prambon Yudho Prasetyo S,Sos
mengatakan untuk tidak takut dalam berusaha,
Dia mencontohkan seperti halnya Wahyu
Winarti ini, semangat dan motivasinya untuk
lebih kreatif dalam berwira usaha serta melihat peluang yang ada,karena di Desa
Prambon bertani hanya panen dua kali tanam karena tanahnya merupakan tadah
hujan.
Menurut Kepala Desa Prambon, selain budidaya jamur tiram putih
milik Umul dan Wahyu Winarti di Desanya juga
ada banyak potensi diantaranya,Tusuk sate usaha milik Pak Anik, ayam petelur milik
Bukori dan Ahmad Rosidi, Sirup asem usaha milik Setiasiah dan susu kambing
etawa dari peternakan Tomo.
“ Dulu masyarakat Desa Prambon tidak mengira jamur tiram
putih bisa menghasilkan uang, namun kini yang terjadi sebaliknya bisa menghasilkan ladang bisnis yang
prospeknya sangat menjanjikan,” Pungkasnya. (*)
![]() |
Sambong Desa Prambon Junaedi,saat di lokasi Jamur Tiram |
Sumber Berita
: Koran Jagad Pos
0 komentar:
Post a Comment