Sunday, 15 May 2016

Potensi Desa Prambon, Memperdayakan Usaha Jamur Tiram

DAGANGAN - Desa Prambon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun memiliki potensi luar biasa dalam menghasilkan produk pangan segar,hal tersebut juga sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan di Desa Prambon.

Kades Prambon Yudho Prasetyo S,sos dengan  pengusaha
jamur tiramWahyu Winarti saat di lokasi jamur tiram putih
Budidaya jamur tiram putih  bisa menjadikan peluang bisnis  yang menjanjikan.   Terbukti salah satu warga  Desa Prambon, Wahyu Winarti  berhasil membudidayakan sedikitnya 6000  buah baglog yang di simpan di dalam sebuah  bangunan penyimpanan,”kalau 1 buah  baglog 3 hari sekali bisa panen, kalau 6000  buah baglog bisa di atur supaya bisa panen tiap hari, jadi buat panen bertahap paling sepi perhari 15 kg sedangkan kalau maksimal bisa 20-30 kg per hari panennya,” tutur Wahyu Winarti. 

Dia menjelaskan baglog adalah media tanam bagi jamur tiram putih,  di sinilah jamur putih akan tumbuh. “ Di baglog biasanya terbuat dari serbuk gergaji  yang di bungkus dengan plastik berbentuk silinder,  pada salah satu ujungnya  di beri lubang, ini sebagai tempat  jamur menyebul keluar,” Jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, Baglog berukuran 1 kg di beli dengan harga Rp 2000, sedangkan perawatanya sebelum baglog di susun di rak buka terlebih dahulu kertas dan cincin penutup baglog di diamkan selama 5 hari, dan karena lantai terbuat dari tanah maka perlu di lakukan penyiraman 3 kali sehari untuk menambah kelembaban. “ Untuk proses selanjutnya potong ujungnya agar ruangan pembentukan jamur lebih lebar, potong ujung baglog sprayer dengan siraman berbentuk kabut, “ Jelasnya lagi.
Di  tahun 2014  awal mula budi daya jamur tiram di akui memang banyak kendala, mulai dari jamur membusuk hingga berulat, namun berkat keuletan dan ketelatenan dan belajar dari pengalamannya lama kelamaan tidak terjadi lagi jamur membusuk maupun berulat. “ Tiap  hari sebanyak tiga kali di sirami  lantainya biar kelembabanya bisa terjaga, “ Ungkap Wahyu Winarti.
Dengan harga jamur tiram putih yang di hargai Rp 10.000,- per kilo gram maka bisa mengatongi hingga Rp 150.000,- sampai Rp 300.000,- per hari. ”makanya kita berharap saat ini bisa 6000 buah bglog ke depan bisa dua kali lipat karena sudah persiapakan bangunan untuk penyimpanan,karena penghasilanya lumayan,”kata Wahyu Winarti.
Sementara itu, Kepala Desa Prambon Yudho Prasetyo S,Sos mengatakan untuk tidak takut dalam  berusaha, Dia mencontohkan seperti halnya  Wahyu Winarti ini, semangat dan motivasinya  untuk lebih kreatif dalam berwira usaha serta melihat peluang yang ada,karena di Desa Prambon bertani hanya panen dua kali tanam karena tanahnya merupakan tadah hujan.
Menurut Kepala Desa Prambon, selain budidaya jamur tiram putih milik  Umul dan Wahyu Winarti di Desanya juga ada banyak potensi diantaranya,Tusuk sate usaha milik Pak Anik, ayam petelur milik Bukori dan Ahmad Rosidi, Sirup asem usaha milik Setiasiah dan susu kambing etawa dari peternakan Tomo.
“ Dulu masyarakat Desa Prambon tidak mengira jamur tiram putih bisa menghasilkan uang, namun kini yang terjadi sebaliknya  bisa menghasilkan ladang bisnis yang prospeknya sangat menjanjikan,” Pungkasnya. (*)

Sambong Desa Prambon  Junaedi,saat di lokasi Jamur Tiram
Sumber Berita : Koran Jagad Pos       

0 komentar:

Post a Comment