KEBONSARI - Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa, berbagai upaya dilakukan
diantaranya memberdayakan seluruh komponen desa baik masyarakat maupun yang
lain. Hal ini dilakukan untuk menggali dan mengembangkan seluruh kemampuan
ekonomi yang berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan. Seperti Desa Mojorejo
Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun yang mempunyai luas wilayah mencapai
228,675 ha, dengan jumlah penduduk 2.605 jiwa yang tersebar di 3 (tiga) dusun
yakni dusun Mojorejo, dusun Kerjo dan Dusun Gantrung.
Kepala Desa Mojorejo,
H. Mustakim, S.Pd-I mengatakan selain dari sektor pertanian, desanya tengah
merintis pengembangan ekonomi dari perternakan dan industri perdagangan ( home
industri). Adapun ternak yang akan di budidayakan antara lain, kambing, kelinci
dan burung puyuh. Saat ini pihaknya telah menfasilitasi kelompok ternak agar
lebih konsentrasi pada usaha ternak tersebut. Mengingat ternak kambing, kelinci
dan puyuh merupakan solusi untuk meningkatkan potensi ekonomi desa. “ Kalau dikelola dengan
baik maka akan mendatangkan uang banyak “. tandas Kades Mustakim.
Menurutnya, sampai saat
ini yang menjadi kendala adalah manajemen kelompok ternak yang belum maksimal
sehingga berpengaruh terhadap hasil produksi. Seperti penjualannya yang biasa
melalui tengkulak akan diarahkan melalui kelompok sehingga harga dapat stabil. Terutama sirkulasi ekonomi
diharapkan dapat berputar didalam desa Mojorejo. Untuk meningkatkan sumber daya
manusia ( SDM) kelompok, pihaknya secara berkala mengundang narasumber untuk
membina dan melatih cara-cara berternak yang baik. Saat ini ada sekitar 500
ekor kambing yang sudah dibududaya masyarakat. Kedepan kami rencanakan home
industri pakan ternak untuk mengantisipasi kelangkaan dan mahalnya harga pakan
ternak.
Usaha lain yang mampu
mendongkrak perekonomian masyarakat yakni sektor industri perdagangan yakni
merintis dan menumbuhkan usaha-usaha mikro seperti tempe, kripik pisang dan
kacang oven dan diharapkan usaha yang
tadinya mikro dapat berkembang menjadi makro, selain hasil produksi besar
tentunya akan menyerap tenaga kerja banyak. Pihak desa akan fasilitasi
masyarakat yang memiliki usaha agar dapat berkembang.
“ Dengan
menumbuhkembangkan industri perdagangan akan mempengaruhi tingkat pengangguran
yang ada“. harapannya.
Lebih lanjut Kades yang
mantan Ketua BPD ini menyampaikan bahwa Desa Mojorejo 60 persen tanahnya
digunakan dan diperuntukan sebagai lahan pertanian. Tentunya hal tersebut
menjadi penyangga utama perekonomian desa. Sama dengan konsep yang lain, desa
tengah merencanakan BUMDes dengan memanfaatkan keberadaan lumbung desa. Selama
ini proses ekonomi dari sektor pertanian belum bahkan tidak ada perkembangan.
Dengan adanya BUMDes, pengelolaan hasil produksi padi terutama paska panen akan
maksimal dan memnuaskan para petani. Pertanian di Desa Mojorejo sendiri
dikelola oleh 3 poktan dan 1 kelompok wanita tani (KWT)
“ Selain peningkatan
PADes, BUMDesa juga untuk mengamankan program pangan nasional khususnya untuk
kebutuhan didesa Mojorejo “. lanjutnya.
Dikatakannya, Konsentrasi
di bidang pendidikan khususnya pendidikan usia dini menjadi sorotan utama bagi
pemerintahan desa. Mengantisipasi perkembangan zaman yang semakin tidak
menentu, pembekalan dan pembinaan terhadap generasi penerus harus benar-benar
sesuai dan tepat sasaran. Khususnya PAUD
dan TK serta MADIN, pihaknya akan memfasilitasi proses legalisasi BHI untuk
meningkatkan upaya kegiatan belajar mengajar. PAUD, TK dan MADIN adalah golden
age dimana pendidikan pada usia-usia tersebut harus benar-benar
diperhatikan, di didik dengan sebaik mungkin.
“ Agar kedepan Desa Mojorejo memiliki generasi
penerus yang bermanfaat “ pungkas Kades yang mempunyai background pendidikan
ini.
Disampaikan pula bahwa
semua rencana program dan konsep-konsep pembangunan di Desa Mojorejo telah
sesuai dengan RPJMDes yang direncanakan bersama lembaga terkait sesuai porsi
dana desa yang ada. (*)
Ket. Foto : Kepala Desa
Mojorejo, H. Mustakim, S.Pd.I saat memberikan arahan pada pertemuan Kelopok
Tani Wanita Desa Mojorejo.
Sumber Berita : Realita Masyarakat
0 komentar:
Post a Comment