"
Sayang rasanya jika potensi buah durian dan ketela yang ada tidak dimanfaatkan
semaksimal mungkin oleh penduduk yang tinggal di Desa Mendak ini, " Ungkap
Kepala Desa Mendak, Nur Cholifah, Kamis (12/5/2016).
Lebih
lanjut dikatakan, karena dodol tersebut terbuat dari bahan dasar utama ketela
dan durian akhirnya dodol asli buatan masyarakat Desa Mendak ini dinamakanlah
Dodol Loren. Dan untuk membuat Dodol yang berkualitas itu tidak lepas dari
pemilihan bahan baku ketela dan buah durian yang baik juga. Misalnya pemilihan
buah durian masak pohon dan segar yang memiliki aroma khas sebagai bahan dodol
untuk mendapatkan citra rasa yang alami dan dapat tahan lama tanpa bahan
pengawet.
“
Untuk setiap kreasi Dodol Loren yang di ciptakan masyarakat Desa Mendak ini selain
kemasan yang menarik, dijamin keamanan dan kelezatannya bagi semua konsumen,
karena Dodol Loren yang berbahan dasar Durian, Ketela, Gula Merah, Santan dan
vanili ini tanpa bahan pengawet dan maksimal bisa bertahan hingga 7 hari,” Jelasnya.
Dodol
Loren yang pernah mendapat juara dalam lomba olahan pangan lokal tingkat Kabupaten
Madiun tahun 2009 itu, saat ini sudah melayani berbagai pesanan
hajatan baik dari Desa Mendak maupun dari Desa sekitarnya. Hanya saja, Dodol
tersebut baru bisa diproduksi ketika musim durian saja.
“ Kita berharap selain bisa terproduksi
sepanjang masa, juga ada perhatian khusus
dari Pemkab Madiun untuk perkembangan Dodol Loren ini sehingga bisa meningkatkan
penghasilan masyarakat,” Pungkasnya. (*).
Sumber Berita : Jatim Pos
0 komentar:
Post a Comment