Monday, 4 July 2016

RASA KHAS LEMPENG BACEM YANG MENGGODA LIDAH

KEBONSARI -  Sekitar 15 kilometer arah selatan Kota Madiun, Jawa Timur, ada sebuah desa bernama, Bacem. Secara administratif, Desa Bacem yang terbagi dalam tiga dusun, yakni Bacem 1, Bacem II dan Bacem III, masuk wilayah Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.

Namun siapa sangka, di Desa yang hanya mempunyai tiga dusun ini, menjadi salah satu sentra pembuatan krupuk dari beras yang lebih dikenal dengan nama krupuk Lempeng, di wilayah Kabupaten Madiun.

Menurut Kepala Desa Bacem, Muslikh, krupuk Lempeng 'made in' Desa Bacem, mempunyai ciri khas tersendiri dibanding krupuk Lempeng hasil produksi dari daerah lain. Yakni bentuknya yang lebar dan tebal. Sedangkan disisi rasa, ada rasa khas dibanding krupuk Lempeng dari daerah lain.

"Ini karena krupuk Lempeng dari Bacem, terbuat dari beras dengan kwalitas tinggi. Karena itu, ada rasa khas dibanding dari daerah lain. Pokoknya rasanya menggoda lidah. Renyah, gurih dan bumbunya terasa," kata Kepala Desa Bacem, Muslikh, kepada wartawan.

Apa yang dikatakan oleh Muslikh, ternyata bukan isapan jempol belaka. Terbukti, di pasar Kebonsari dan Pagotan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, hampir semua penjual pracangan, menyediakan krupuk Lempeng produksi warga Desa Bacem.

"Kalau yang ini (tebal dan lebar), Lempeng dari Bacem, Mas. Ini yang banyak dibeli orang. Memang rasanya enak," kata salah satu pedagang pracangan di pasar Kebonsari, Tuminah, kepada wartawan.

Salah satu pembuat krupuk Lempeng, Roni Rosady, mengatakan, untuk saat ini home industry-nya mampu menghasilkan kerupuk Lempeng sekitar 35 kilogram/hari. Sedangkan pangsa pasarnya, selain di wilayah Madiun, juga dipasarkan ke Magetan, Ponorogo (Jawa Timur) hingga Wonigiri, Jawa Tengah.

"Saya meneruskan usaha orang tua sejak 15 tahun yang lalu. Kalau keuntungannya, setelah dipotong gaji karyawan, saya bisa mengantongi bersih antara 3-4 juta tiap bulan," terang Roni Rosadi, kepada wartawan. (*)

Sumber Berita : Radar Bangsa

0 komentar:

Post a Comment