GEGER - Hampir di
setiap warung yang di wilayah Kota/Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menyediakan
krupuk bawang matang. Pun demikian dengan yang masih mentah, juga mudah dibeli
di toko-toko pracangan. Baik di desa maupun di kota.
Tapi banyak yang tidak tahu, jika
krupuk yang dikonsumsi masyarakat di wilayah Kota/Kabupaten Madiun, merupakan
'Made In' beberapa warga Desa Sumberejo Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.
Sebuah desa yang terletak sekitar 11 kilometer arah selatan Kota Madiun.
Menurut salah salah satu pembuat
krupuk bawang, Mohammad Abror, home industri pembuatan krupuk bawang yang
digelutinya, sudah berjalan sekitar 16 tahun. Mulanya hanya memproduksi
beberapa kilo. Namun seiring dengan banyaknya permintaan pasar, kini usaha yang
dirintisnya mulai nol, tiap bulan mampu memproduksi sekitar 20 kwintal krupuk
bawang mentah.
"Ya lumayan sekarang. Satu
bulan bisa membuat krupuk sekitar 20 kwintal mentah. Kalau pangsa pasarnya,
baru Madiun dan sekitarnya. Kalau pembeli atau tengkulak, biasanya langsung
datang kesini. Soalnya kalau disini, harga lebih murah. Kalau sudah nyampai
pasar khan lain lagi harganya," kata Mohammad Abror, kepada wartawan,
Kamis 23 Juni 2016.
Ketika disinggung berapa penghasilannya
tiap bulan dari memproduksi krupuk bawang, ia menjawab dengan diplomatis.
"Ya lumayanlah, bisa untuk
makan, untuk keluarga. Tidak banyak tapi cukup. Satu bulan bisa mendapatkan
keuntungan antara 2-3 juta rupiah," pungkasnya.
Kepala Desa Sumberejo, Ahmad
Zubaidi, mengatakan, potensi sebagai home industri pembuat krupuk bawang di
desanya, cukup mendongkrak perekonomian warga. Pasalnya selain rasanya yang
dikenal lezat dan gurih, krupuk Made In warga desanya bebas dari bahan
pengawet.
"Karena itu, pemerintah desa
selalu terus membina dan merespon positif home industri pembuatan krupuk bawang
ini. Dan ini bisa menambah penghasilan warga diluar hasil pertanian," kata
Kepala Desa Sumberejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun Ahmad Zubaidi, kepada
wartawan, Kamis 23 Juni 2016. (*)
Sumber Berita : Radar Bangsa
0 komentar:
Post a Comment