Tuesday, 22 August 2017

PKK DESA BENER CIPTAKAN HOME INDUSTRI PANGAN OLAHAN

Sekdes Sri Suyani dan Waka PKK Desa Bener, Siti Rohmatun  menunjukkan Kue Lekker Holland produksinya
FORUM JURNALIS MADIUN, SARADAN -  Perekonomian merupakan ujung tombak kelangsungan hidup dan kehidupan khususnya dalam suatu keluarga. Apabila perekonomian mapan dapat dipastikan kondisi keluarga akan aman. Era globalisasi saat ini, ekonomi keluarga tidak hanya dibebankan kepada suami selaku kepala keluarga namun istri diharapkan mampu mengimbangi dalam rangka menciptakan keluarga sejahtera dengan taraf ekonomi mapan. Untuk perlu adanya terobosan dengan melakukan pembinaan dan pelatihan bagi kaum ibu.

Seperti  yang terjadi di Desa Bener Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun, dengan penduduk kurang lebih 2700 jiwa yang tersebar di lima dusun yakni Bener, Kedung Dang, Borok, Boto Mulyo dan Siwalan. Kaum ibu yang tergabung dalam PKK Desa Bener mencoba melakukan terobosan dengan mengundang Balai Latihan Kerja ( BLK ) Kabupaten Madiun untuk memberikan pembinaan dan pelatihan khususnya dibidang pangan olahan.

Kepala Desa Bener, Sukidi mengatakan peran serta ibu-ibu dalam rumah tangga tidak hanya dalam urusan dapur, sudah saatnya bangkit untuk membantu penghasilan suaminya. Kalau ibu-ibu dapat memperoleh tambahan penghasilan, hal ini akan sangat membantu  mengatasi masalah ekonomi dalam keluarga.

“ Dengan adanya pelatihan tersebut,, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian keluarga “ kata Sukidi.

Ditambahkan, mayoritas penduduk Desa Bener bermatapencaharian sebagai petani dan buruh tani. Sedangkan para ibu-ibu bekerja di sawah hanya pada saat musim tanam dan panen. Masih banyak waktu luang yang perlu dimanfaatkan. Yakni mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi keluarga khususnya dan masyarakat pada umumnya.

“ Muara akhir dari kegiatan tersebut adalah menciptakan home industri rumah tangga “ tambah Kades dua periode tersebut.

Wakil Ketua PKK Desa Bener, Siti Rohmatun menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan  program PKK. Dengan mendatangkan tutor dan narasumber dari Balai Latihan Kerja ( BLK ) Kab. Madiun kedepan diharapkan dapat memberikan nilai tambah baik pengetahuan maupun penghasilan.

“ Pesertanya diambilakn dari masing-masing dusun sebanyak 3 orang  “ jelas Siti Rohmatun.

Dikatakan, kegiatan terebut akan dilaksanakan selama 40 hari kerja dengan materi yang berbeda-beda. Pada minggu pertama dilatih cara membuat kue Lakker Holland. Untuk berikutnya akan memanfaatkan bahan-bahan yang banyak terdapat didesa seperti pisang, umbi-umbian (ketela dan kentang) untuk dijadikan produk pangan olahan seperti donat dan lain sebagainya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekdes Sri Suyani, dengan adanya pelatihan tersebut tentunya akan membawa hasil yang positif. Selain memanfaatkan bahan-bahan olahan yang ada didesa juga akan menciptakan lapangan kerja baru sehingga kedepan roda perekonomian masyarakat desa Bener akan meningkat.  

“ Kami request untuk buah pisang dapatnya dijadikan sebagai kue Bollen yang mempunyai nilai jual tinggi “ kata Sekdes Sri Suyani.

Lebih lanjut dikatakan, untuk pasar dari hasil produksinya sementara masih memenuhi pesanan warga setempat seperti halnya hajatan atau jamuan untuk tamu. Kedepan akan dipasarkan di otlet otlet jajanan dan swalayan yang ada di Kabupaten Kota Madiun. Sedangkan harga untuk lekker Holland dijual 20.000 rupiah per bungkus. (*)

Sumber Berita ; Realita Masyarakat

0 komentar:

Post a Comment