Monday, 16 May 2016

DONGKRAK EKONOMI DENGAN BUDIDAYA TANAMAN KAKAO

DAGANGAN - Letak Desa Ngranget Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun yang berada di kawasan lereng gunung wilis memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi khususnya dari sektor perkebunan dan peternakan. Namun, beberapa kendala diantaranya keterbatasan sumber daya manusia dan permodalan sehingga menyebabkan penggalian potensi belum dapat ditingkatkan secara maksimal.

Desa Ngranget  memiliki luas wilayah 446 ha, 46 ha merupakan kawasan pertanian, selebihnya adalah kawasan pemukiman dan perkebunan. Potensi perkebunannya yang mempunyai nilai tinggi di harapkan mampu mencukupi bahkan meningkatkan taraf ekonomi desa yang berpenduduk hampir 2528 jiwa yang tersebar di 3  (tiga) dusun yakni Kepuh, Nganggrik dan Ngonto. Adapun potensi ekonomi desa Ngranget antara lain pertanian ( komoditas padi ), perkebunan ( Cengkeh, Kakao/Coklat, Porang ) dan Peternakan ( Kambing ).

Kepala Desa Ngranget, Sigit Suyono mengatakan bahwa sebenarnya Ngranget memiliki kemampunan ekonomi yang baik khususnya dari perkebunan dan peternakan. Masyarakat desa Ngranget tergolong ekonominya mapan namun  dari sisi pengelolaan masih sangat tradisional sehingga belum bisa dikatakan kaya.

Potensi perkebunannya seperti, tanaman cengkeh saat ini berkisar antara 40.000 hingga 50.000 pohon. Untuk usia 5-10 tahun perpohon per tahun bisa menghasilkan 5 – 10 kg cengkeh. Sedangkan usia 10 tahun keatas bisa mencapai 30 kg per tahun. Adapun harga cengkeh basah Rp.35.000/kg, kering Rp.120.000/kg. Sedangkan dari perkebunan Kakao (coklat), ada sekitar 100.000 pohon, 75 % sudah bisa dipanen. Setiap minggu bisa menghasilkan 5 – 7 kg kering per pohon. Sedangkan harga jual kakao dengan proses fermentasi bisa mencapai Rp.35.000/kg. Kalau prosesnya asal-asalan atau biasa hanya Rp.25.000/kg kering.   analisa usaha, “ Kalau di analisa,  usaha tersebut sudah mampu mendongrak perekonomian desa  “.  terang Kades Sigit
 
Khususnya tanaman Kakao, lanjut Kades yang baru menjabat 6 bulan ini menambahkan lebih menjanjikan. Karena  Kakao/coklat prospek kedepannya sangat baik dibanding cengkeh yang sementara waktu hanya sebagai bahan baku rokok dan kesehatan. Belum lagi kalau pemerintah mengurangi kuota rokok maka kebutuhan cengkeh akan  berkurang Demikian pula untuk tanaman Porang (iles-iles) juga baik prospek dan manfaatnya, tanaman yang tidak membutuhkan lahan khusus yakni bisa di tanam di bawah tegakan tanaman keras. Selain   buahnya dapat dijadikan bahan baku pangan olahan kue tradisional ( agar-agar,mi,tahu), bahan baku kosmetik dan lem juga sudah mulai menjadi komoditas ekspor.

“Porang bisa dikatakan sebagai tanaman sampingan, kalau dikelola dengan baik hasilnya sangat menjanjikan “  lanjutnya

Potensi lain yang tak kalah pentingnya yaitu peternakan kambing. Dikatakan, ada 500 KK yang mempunyai ternak kambing antara 3-5 ekor per KK. Diakui, kendala yang paling signifikan adalah ketika musim kemarau. Keberadaan makanan ternak sangat sulit. Adapun bisa akan berpengaruh pada lingkungan. Kalau tidak ada alternative makanan maka peternakan kambing akan menurun. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya membuat terobosan dengan memanfaatkan bahan-bahan limbah perkebunan dan pertanian untuk makanan ternak.

“ Kedepan akan kita rintis dengan menggunakan bahan makanan yang diproses secara fermentasi “
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dusun Nganggrik, Pudjud bahwa potensi desanya apabila dikelola secara baik dan terpadu akan menambah pendapatan masyarakatnya. Selama ini masih memakai sistem tradisional bahkan sistem ijon (panjar). Artinya uang diberikan dahulu sedangkan barang kalau sudah dipanen. Padahal yang banyak menghasilkan uang adalah paska panen. Sementara kelompok tani yang berada di desa Ngranget belum mampu mengelola secara professional karena terkendala permodalan.

“ Sebenarnya sangat potensi bagi kelompok apabila permodalannya cukup “ tukas Pudjud yang sekaligus sebagai Ketua Gapoktan Desa Ngranget.

Kedepan, jajaran Pemerintahan Desa Ngranget akan mencari terobosan untuk meningkatkan potensi desanya. Bahkan  akan membuka seluas-luasnya kepada pihak-pihak yang ingin bekerja sama (investor) dalam pengembangan usahanya. (*)

Ket. Foto : Kepala Desa Ngranget, Sigit Suyono diapit dua perangkatnya

Sumber Berita : Realita Masyarakat

0 komentar:

Post a Comment