Tuesday, 8 August 2017

INDUSTRI BUBUK COKLAT DI DESA BLIMBING

Kepala Desa Blimbing, Slamet (kiri) dan Pengrajin Coklat Desa Blimbing, Endang Susilowati (kanan) menunjukkan hasil olahan coklat Di Desanya
FORUM JURNALIS MADIUN, DOLOPO - Daerah Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun jawa Timur  adalah salah satu penghasil coklat di Kabupaten Madiun. Awal tahun 2016 lalu APOKAT (asosiasi perajin olahan coklat agropolitan)  di bentuk oleh kepala BKP (badan ketahanan pangan) Kabupaten Madiun  dan pengurusnya di ketuai Endang Susilowati. 

Coklat merupakan produk makanan baku kakau yang sudah terkenal sejak lama,coklat sudah menjadi  makanan yang sangat di jumpai di warung dan toko. Kelompok apokat di Desa Blimbing berusaha memanfaatkan buah coklat menjadi aneka produk ungulan seperti bubuk coklat dan aneka olahan dari coklat.

Desa Blimbing terkenal omah snack tepatnya bersebelahan dengan kantor Desa Blimbing ,sebuah usaha mengolah dan menjual aneka camilan berdiri sejak tahun 2008 oleh Endang Susilowati RT 11 RW 4 Desa Blimbing.

Pengrajin Endang Susilowati,  Desa Blimbing Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun Jawa Timur mengungkapkan untuk  meningkatkan kopi coklat(kopi kakao) coklat di permentasi  terus di sangrai,1 kilo gram kakao menjadi 3 on selain itu ada beberapa jenis pembuatanaya antara lain kripik pisang,ketela pohon,makronni,madu mongso, sirup bongol pisang(ares),krupuk ares,singkong kripik,kripik gadung,” Dan paling banyak produksinya dari ketela dan pisang  ,” ungkapnya.

Endang mengatakan  ada pendampingan dari IPB(institute pertanian Bogor) selama 3 bulan ,” apokat memiliki 10 jenis produk olahan sedangkan pemasaranya sudah sampai wilayah Surabaya,jakarta  bahkan luar jawa, karena semua bahanya tanpa adanya pengawet,” ujarnya.

Lebih lanjut Endang susilowati juga menerima pelatihan membuat satu sampai dua resep olahan makanan dari bahan dasar singkong,ubi dan pisang juga pembuatan aneka kue dan minuman.

Kepala Blimbing Slamet mengungkapkan setiap usaha menuju kesuksesan  kerap menemui hambatan,begitu pula yang terjadi pengelolaan industri kopi coklat milik  masyarakatnya ,”berharap   masyarakat lainya ikut tertular  industri bermacam-macam olahan makanan,biar usaha  olahan  di Desa Blimbing menjadi sentral ,” ungkap Kades Slamet.

Home industri di Desa Blimbing untuk meningkatkan kesejahteraan utamanya masyarakat Desa Blimbing ,” Mbak Endang untuk produksinya sudah di kenal di luar Jawa,ke depan ada pendampingan dari pusat,karena banyak produksinya seperti sirup ares pisang bisa menyembuhkan penyakit dalam ,kripik ares pisang dan lain-lainya,” tuturnya Kades Slamet.

 Harapanya untuk meningkatkan kesejahteraan utamanya masyarakat Desa Blimbing karena produk alami,sedangkan  semua pengurus PKK Desa Blimbing  membuat roti,” setiap hajatan di Desa Blimbing pasti pesannya ke  pengurus PKK,” jelasnya Kepala Desa Blimbing Slamet.

Matan anggota DPRD Kabupaten madiun Slamet menambahkan  dengan adanya  home industri ,harapanya untuk meningkatkan kesejahteraan utamanya masyarakat,” home industry terebut ada pendampingan  dari pusat, sementara kelompok 1 mencapai 30 orang atas nama PKK membuat madu mongso bahanya dari pisang,” ungkap Slamet.

Di sisi lain setiap kegiatan yang ada di Desa Blimbing itu berupa hajatan atau lainya  pesan roti di anggota PKK. Kepala Desa Blimbig Slamet juga bercita-cita  memberi pekerjaan  para pemuda untuk membuat batako karena bahan melimpah dan biar mengangkat ekonomi masyarakat.(*)

Sumber Berita ; Jagad Pos

0 komentar:

Post a Comment